Sabtu, 31 Juli 2010

Jumat,2 Juli 2010-Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?(Mat 9:9-13)

"Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
(Mat 9:9-13)



Am 8:4-6, 9-12,
Mzm 119:2,10,20,30,40,131,
Mat 9:9-13
Warna Liturgi Hijau/Putih
"Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Mat 9:9-13)

Saudara-saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

Seandainya pada suatu hari,tiba-tiba telpon di rumah anda berdering,ketika anda angkat,ternyata yang menelpon adalah bapak Uskup yang mengatakan :”Selamat,anda terpilih sebagai salah 1 dari sekian juta umat katholik di seluruh dunia untuk menghadiri makan malam dengan Bapak Paus Benedictus ke XVI”.

Anda pasti senang sekali.Tak terbayang kenapa bisa anda yang beruntung,kenapa bukan para imam dan suster/bruder.Kenapa harus saya yang kaum awam,jarang berdoa dan sering berbuat dosa.

Itulah yang dirasakan oleh para pemungut cukai dan orang berdosa dalam warta gembira hari ini.Mereka merasa senang.Senang karena Yesus mau makan bersama-sama dengan mereka.Mereka merasa di mengerti,diperhatikan,dici
ntai,di anggap sebagai manusia, dimana perlakuan itu tidak di dapat dari orang-orang farisi.Yesus memperlakukan mereka dengan begitu berharga,karena Yesus yakin,dengan perlakuan yang baik,mereka dapat menjadi orang baik.

Mereka mengakui bahwa mereka lemah dan berdosa,sehingga mereka membutuhkan Tuhan,Sang Penyembuh untuk menyembuhkan dosa dan kelemahan mereka,sehingga pada saat itulah kegembiraan akan mengalir dan memberikan rahmat pada manusia.

Saudara-saudari terkasih,

Tidak bosan-bosannya saya mengutip cerita tentang Bapak Suci Yohanes Paulus ke-2,karena beliau memberikan teladan yang baik sekali semasa hidupnya

Tanggal 13 Mei 1981, dalam sebuah audiensi di lapangan St. Petrus, Paus Yohanes Paulus II ditembak oleh Mehmet Ali Agca. Bapa Suci memaafkan sang penembak dan ketika ia sembuh, ia mengunjungi sang tersangka bahkan memohonkan pembebasannya. Di penjara, Sang Sahabat merangkulnya dan bercakap-cakap mesra dengan sang pembunuh. Love forgets, love forgives. Paus percaya, bahwa Bunda Maria dari Fatima, yang pestanya dirayakan tepat pada hari itu, telah melindunginya dari kematian. Hal ini cocok dengan ungkapan sang penembak: saya heran bahwa ia tidak mati....

Sudahkah kita mengakui bahwa diri kita adalah makhluk yang lemah dan berdosa?Atau jangan-jangan kita malah bersikap seperti orang Farisi yang menjauhi para pendosa?

marilah berdoa:Yesus datanglah!Aku ini orang berdosa.Amin

Tuhan memberkati


"Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu."(Mzm 119:2,10,20,30,40,131)

sumber:Ziarah batin 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar