St. Yohanes Berchmans; St. Silvester Gozzollini; St. Leonardus Porto Morizio; Sarbel Maklouf
Bacaan I: Why 20:1-4.11–21:2
Mazmur : 84:3.4.5-6a.8a; R:21:36
Bacaan Injil : Luk 21:29-33
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”
Renungan
Yesus membandingkan pengenalan akan tanda-tanda alam dengan tanda-tanda kedatangan-Nya. Kalau kita bisa mengenal tanda-tanda alam, mengapa kita tidak dapat mengenal tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah?
Pada masa kini pun, kita diajak oleh Yesus untuk mengenal tanda-tanda kehadiran-Nya. Ia hadir, namun kita tidak mampu menangkap tanda kehadiran-Nya. Kita hidup seolah-olah Tuhan tidak ada. Kita membiarkan diri kita jatuh dalam dosa dan meninggalkan Dia. Pada kesempatan lain, kita mau mencari Dia. Kita membutuhkan Dia. Namun, kita tidak dapat menangkap-Nya. Kita kecewa karena Ia tidak hadir. Padahal, Ia hadir untuk kita; ada dalam kehidupan kita.
Bagaimana kita dapat mengenal Dia yang hadir? Kehadiran Tuhan dapat kita kenal kalau kita mau membuka hati bagi-Nya. Kita mempunyai waktu bagi Dia dalam doa kita setiap hari, setiap saat. Selanjutnya, kita juga mengubah tingkah laku dan cara hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Maka, kita bisa melihat Dia dalam diri sesama kita, alam ciptaan-Nya, dan dalam diri kita sendiri. Hidup penuh persaudaraan dan kasih adalah tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Doa: Ya Yesus, bukalah mataku agar peka terhadap kehadiran-Mu. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar