St. Filigon
Bacaan I : Yes 7:10-14
Mazmur : 24:1-2.3-4b.5-6; R:lh.7c.10b
Bacaan Injil : Luk 1:26-38
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: ”Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: ”Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Renungan
Tuhan memilih Maria dan menyertai dia dalam seluruh hidupnya. Dia tidak pernah membiarkan Maria sendirian dalam mengarungi hidupnya. Kehadiran-Nya dalam peristiwa-peristiwa hidup Maria menyebabkan Maria tidak takut menjalani panggilannya sebagai hamba Tuhan, sejak ia mengandung Yesus sampai peristiwa Yesus disalib. Kepercayaan Maria akan kasih karunia Allah menyebabkan dia dapat ambil bagian secara utuh dalam aneka peristiwa keselamatan yang diperankan oleh Yesus Putranya.
Tuhan memilih kita masing-masing untuk aneka tugas panggilan yang dipercayakan-Nya kepada kita. Dia memilih kita karena Dia mengasihi kita. Terkadang tugas panggilan itu terasa berat dan kita merasa tidak mampu menjalankannya. Kita kekurangan nyali untuk beriman. Iman yang kita punyai tidak berkembang dari waktu ke waktu sehingga kecemasan-kecemasan awal yang menyertai ketika kita mulai beriman kepada Tuhan menjadi kecemasan yang menetap.
Marilah kita memohon kepada Tuhan dengan perantaraan Maria Bunda Yesus agar kita semakin berpasrah diri kepada Dia yang memanggil dan memilih kita untuk beriman kepada-Nya. Kita telah beroleh kasih karunia Allah, maka marilah kita menyerahkan diri kita kepada-Nya.
Doa:
Ya Tuhan, tambahkanlah imanku kepada-Mu agar aku dapat beriman seperti Maria, bundaku. Amin.
sumber:ZIARAH BATIN 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar