OKTAF PASKAH (P)St. Louis Marie Grignon de Montfort;
St. Petrus Louis Chanel; B. Lukhesius
Bacaan I: Kis. 3:11–26
Mazmur : 8:2a,5,6–7,8–9; R: 2ab
Bacaan Injil : Luk. 24:35–48
Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: ”Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: ”Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.Ia berkata kepada mereka: ”Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: ”Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
Renungan
Kebangkitan dialami oleh para murid dalam kontinuitas dengan pengalaman bersama Yesus sebelum wafat-Nya. Kontinuitas itu terutama dilihat dan dialami dalam ungkapan, perkataan, dan tindakan Yesus memberi damai sejahtera. Yesus dirasakan hadir karena Ia menegaskan pentingnya damai dan sejahtera, karena inti warta dan karya Yesus adalah damai dan kesejahteraan bagi umat manusia sebagaimana diwartakan para malaikat pada saat Natal pertama di Betlehem. Para murid-Nya pun merasakannya.
Paskah Kristus adalah wujud kemenangan dan perjuangan memperoleh damai dan sejahtera bagi semua manusia. Bukti Yesus bangkit adalah pewartaan damai dan sejahtera. Di mana ada damai, di situ hadir Kristus yang bangkit. Paskah ini benar-benar menjadi anugerah Kristus, bila damai dan sejahtera semakin dinikmati dan disebarluaskan manusia.
Doa: Bapa, anugerahkanlah damai ke bumiku ini dan lenyapkanlah dari hatiku keinginan menaklukkan orang lain. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar