Kamis, 15 Desember 2011
Pekan Adven III (U)
Sta. Kristiana
Bacaan I : Yes. 54:1–10
Mazmur : 30:2,4–6,11–12a,13b; R: 2a
Bacaan Injil : Luk. 7:24–30
Setelah
suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang
banyak itu tentang Yohanes: ”Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun?
Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah
kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian
indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah
kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan
lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di
hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada
Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari
padanya.” Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk
para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah
memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Tetapi orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena
mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Renungan
Satu
pertanyaan yang sangat sulit dijawab adalah ”Apakah yang sebenarnya
menjadi kerinduan hidupku yang paling dalam?” Pilihan yang kita buat
sering hanya merupakan reaksi di permukaan saja. Kita pun melakukan
banyak reaksi yang tanpa arti. Tuhan ingin memberi yang terbaik bagi
kita, tetapi Tuhan mungkin selama ini menanti sampai kita sungguh
menginginkannya. Kepada kita pun terus ditawarkan
kemungkinan-kemungkinan baru. Hal yang semula tampak tak mungkin akan
menjadi mungkin.
Untuk menyadarkan kita, tidak jarang Tuhan
menegur kita secara keras. Sayangnya, banyak orang kecewa ketika merasa
telah ditegur oleh Tuhan, dan justru membalas dengan kemarahan dan
memusuhi-Nya. Tuhan memakai Yohanes Pembaptis untuk menegaskan kasih-Nya
yang takkan pernah goncang. Namun demikian, banyak orang begitu bangga
dengan keadaan diri mereka sehingga mereka menolak kasih itu. Kita
lupa, bahwa mungkin itulah yang sebenarnya menjadi kerinduan terdalam
hidup kita.
Doa
Yesus, aku
memuji Engkau, karena Engkau membebaskan aku, dan mengubah tangisku
menjadi tarian. Mampukan aku terus memilih dan menerima Engkau. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar