Jumat, 4 Mei 2012
Pekan PASKAH IV (P)
Sta. Rachel; Sta. Gemma Galgani;
B. Yosef Maria Rubio; St. Fidelis dr Sigmaringen
Bacaan I : Kis. 13:26–33
Mazmur : 2:6–7.8–9.10–11; R: 7
Bacaan Injil : Yoh. 14:1–6
”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ
untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ
dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu
pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata
Tomas kepada-Nya: ”Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi
bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Renungan
Suatu hari Anton datang kepada Pastor untuk menceritakan kegelisahan
dan ketakutan dalam hidupnya, terutama karena belum mendapat
pekerjaan dan juga selalu gagal dalam mencari jodoh. Setiap malam ia
tidak bisa tidur memikirkan semua itu. Pastor pun menyarankan agar ia
tekun bermeditasi dengan doa Nama Yesus. Beberapa waktu kemudian ia
datang lagi dan bersaksi: ”Tuhan telah memberikan aku ketenangan dan
mensyukuri kehidupanku. Doa dan meditasi nama Yesus membuatku tenang.
Dalam ketenangan, imanku bertumbuh dan harapanku menjadi teguh.”
Menjaga ketenangan hati, karena percaya serta menaruh harapan pada
Yesus, adalah dalil kebenaran Allah dalam diri Yesus. ”Di rumah
Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu” (Yoh. 14:2). Mendapat tempat tinggal berarti kita
dimasukkan dalam keluarga Allah; dan jika sudah menjadi anggota
keluarga-Nya maka setiap anggotanya mendapat hak untuk memperoleh
segala rahmat dan berkat yang disediakan Allah sendiri, yaitu hak
untuk menikmati damai, sukacita, ketenteraman hidup, dan keselamatan.
Perayaan wafat dan kebangkitan Yesus selama hari-hari Paskah bukan
hanya berarti perayaan keselamatan, tetapi juga perayaan yang memberi
penegasan bahwa ”janji keselamatan Allah telah terpenuhi, bahwa Allah
itu setia dan mengasihi umat-Nya”. Jaminan ini mengajarkan setiap
orang yang percaya agar selalu hidup dalam iman, harap, dan kasih
kepada-Nya; memelihara ketenangan batin dalam doa, pujian dan sembah
bakti yang tak kunjung putus.
Doa
Ya Yesus, tuntunlah aku untuk selalu berjalan di jalan-Mu; satu-satunya jalan benar menuju kehidupan abadi. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar