Sabtu, 31 Juli 2010

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya" (Mat 6:24-34) "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mat 6:24-34) Ketika kita bertanya pada diri kita,seberapa seringkah kita pergi ke gereja? Lalu ketika kembali ada pertanyaan,seberapa seringkah kita pergi ke kantor,sekolah/kampus? Saudara-saudariku terkasih, Mencari kerajaan Allah,lebih penting dari pada mencari uang yang bisa habis di belanjakan atau hilang di ambil pencuri.Dalam mencari uang,kita bisa sampai habis-habisan,lupa makan,lupa tidur,lupa anak istri,lupa pacar bahkan melupakan Tuhan hingga akhirnya kita jatuh sakit. Dalam mencari uang,kita rela bangun pagi2x,meskipun hujan dan badan kita sakit,tetap kita berangkat ke kantor/ke sekolah. Tapi untuk ke gereja tiap hari,atau minimal membaca alkitab,kadang kita tidak mau.Alasannya banyak,mulai dari tidak ada waktu,takut kesiangan,tidak ada ongkos dan lain2x.Dan yg lebih ironis,hari minggu pun kita tetap masuk kantor.Tidak ada sama sekali waktu untuk Tuhan. Tubuh memang memang perlu di beri makan,tapi jiwa kita juga butuh makanan Saudara-saudariku terkasih, B. Henry dari Treviso,orang kudus yang kita baru saja kita rayakan tgl 10 Juni.Diceritakan bagaimana pada masa akhir hidupnya, Henry nyaris tak dapat berjalan. Orang memandang kagum sementara orangtua ini menyeret diri ke gereja untuk ikut ambil bagian dalam Misa pagi. Sekarang,maukah kita baik sehari atau seminggu sekali,meluangkan waktu serta kesibukan kita utk pergi ke gereja dan menyapa Yesus di tabernakel? Tuhan memberkati "Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku,jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku,maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan." (Mzm 89:29-32) Jakarta 19 Juni 2010

"menyangkal dirinya, memikul salibnya"
(Luk 9:18-24)


"Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?"Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit."Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun.Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya" (Luk 9:18-24) demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Saudara-saudariku terkasih,
Kutipan ini kiranya baik menjadi permenungan/refleksi kita.Menyangkal diri berarti kita hidup tidak mengikuti aturan dan kehendak sendiri.Kita hidup menurut aturan Tuhan.Kita juga tidak boleh sombong akan apa yg kita peroleh saat ini.Semua itu adalah karunia Tuhan.Contoh laen,hari ini ada pertandingan bola,dimana team kesayangan kita sedang bertanding,padahal hari ini juga ada misa.Kita malah mementingkan nonton bola.

"Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus."(Gal 3:28) Bagi kita yang sekarang menduduki posisi penting di masyarakat,kantor atau instansi pemerintahan,hendaklah selalu menyangkal diri dengan bersikap rendah hati.Tidak main suruh kepada bawahan,tidak semena2x kapada bawahan,menyapa orang yg posisinya lebih rendah dari kita,misalnya:pembantu dirumah,satpam,office boy,koster,dan lain2x.Perlakukanlah mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan.Serta karena kita yakin bahwa dalam diri mereka ada pribadi Yesus.Semena2x terhadap mereka berarti kita semena2x terhadap Yesus.

Kutipan pada hari ini juga mengajak kita untuk memikul salib.Memikul salib bukan berarti kita memikul balok kayu yang besar.Memikul salib bisa diartikan kita harus mencintai penderitaan kita.Penderitaan karena direndahkan,difitnah,diani
aya,dll.Para kudus menderita segala sesuatu dengan sukacita, kesabaran dan ketekunan, karena mereka mencinta. Sementara kita, kita menderita dengan marah, jengkel dan kesal, karena kita tidak mencinta. Jika kita mencintai Tuhan, pastilah kita mencintai salib-salib kita, malahan kita mengharapkannya, kita bersukacita atasnya.

Saudara-saudariku yang terkasih,
Suatu ketika, seseorang berkeluh kesah panjang lebar kepada Tuhan akan salib berat yang harus dipikulnya. Maka, kata Tuhan kepadanya, “Mari, engkau ikut bersamaku ke tempat di mana salib-salib dibuat. Pilihlah satu yang engkau suka.”Lalu, pergilah mereka dan tiba di sana. Mereka masuk dan Tuhan berkata, “Melihat-lihatlah di sekitar sini dan ambillah salib mana saja yang engkau suka.” Maka, orang itu pun menanggalkan salibnya, menyandarkannya di pintu masuk dan mulai melihat-lihat.Ia mencoba salib yang ini dan yang itu, tapi tak satu pun yang cocok untuknya. Ada yang terlalu panjang atau terlalu pendek, ada yang terlalu berat dan lainnya terlalu ringan… Ketika hampir putus asa, terlihatlah olehnya suatu salib tersandar di dinding… Ia mencoba ukurannya dan beratnya dan semuanya pas untuknya… Ia mencobanya dengan berjalan-jalan dan rasanya memang cocok. Jadi, ia datang kepada Tuhan dan mengatakan, “Aku ambil yang ini.”Dan sementara mereka keluar melewati pintu keluar, Tuhan menoleh kepadanya dan berkata sambil tersenyum, “Aku senang engkau menyukai yang itu… Itu adalah salib yang tadi engkau bawa masuk.”(sumber:www.indocell.net/yesaya)

Apakah selama ini kita sudah menyangkal diri dan memikul salib?

Tuhan memberkati


"Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji…. sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku "
(Mzm 63:5-6.8-9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar