Sabtu, 14 Agustus 2010
Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam-Martir
Bacaan I : Yeh 18:1-10,13b,30-32
Mazmur : 51:12-13,14-15,18-19
Bacaan Injil : Mat 19:13-15
"Janganlah menghalangi mereka datang kepada-Ku"
(Mat 19:13-15)
"Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ."(Mat 19:13-15)
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,
Hari ini,gereja memperingati peringatan wajib Santo Maximilian Kolbe, Martir,dikisahkan Maximilian Kolbe lahir di Zdunska-Wola, dekat Lodz Polandia pada tanggal 7 Januari 1894. Ia kemudian dipermandikan dengan nama Raymond. Setelah dewasa, ia masuk biara Fransiskan dan mengambil nama Maximilianus. Kaul kebiaraannya yang pertama diucapkannya pada tahun 1911.
Pada tahun 1917, ia mendirikan Militia Maria Immaculata di Roma untuk memajukan kebaktian kepada Bunda Maria yang dikandung tanpa noda. Pada tahun 1918, Maximilian ditabhiskan menjadi imam dan kemudian kembali ke Polandia untuk berkarya disana.
Pada suatu hari seorang sersan bernama Gajowniczek dijatuhi hukuman mati. Karena sangat takut, ia berteriak-teriak menyebut anak-anak dan istrinya. Mendengar teriakan sersan itu, Maximilian Kolbe maju dengan tegap untuk meminta menggantikan sersan malang itu. "Daripada sersan yang beranak-istri ini mati, lebih baiklah saya yang mati. Karena toh saya tidak beranak-istri", kata Maximilian. Bersama dengan para sandera lainnya, Maximilian tidak diberi makan dan minum. Namun ia bisa bertahan sebagai korban terakhir, dan baru mati setelah disuntik dengan carbolic acid.
Saudara-saudari terkasih,
Dikisahkan di suatu keluarga,hiduplah seorang anak yang hanya tinggal berdua dengan bapaknya.Sejak,ibunya meninggal dunia 3 tahun lalu karena kanker,anak ini,sebut saja namanya Budi,di usia 10 tahun,sudah harus belajar hidup mandiri.
Beruntung,Budi di sekolahkan di sekolah katolik ternama di kotanya,sehingga sifat dan perilakunya mencerminkan kebaikan.
Suatu hari,ketika Budi sedang belajar di kamarnya,sang ayah pulang dalam keadaan mabuk.Kontan saja Budi menasehati ayahnya :"Ayah,jangan mabuk-mabukan terus.Nanti Tuhan Yesus marah".Bukannya berterimakasih sudah di sadarkan oleh anaknya,si bapak malah berkata:"Ah,kamu anak kecil tau apa urusan dewasa!"
Saudara-saudari terkasih,
Warta gembira hari ini,menceritakan,dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem,Yesus menyempatkan diri untuk meletakkan tangan-Nya dan memberkati anak-anak. Walau bukan sesuatu yang baru dalam masyarakat Yahudi—anak-anak diberi berkat oleh orang tua—dalam hal ini Yesus bukan saja memberikan perhatian yang khusus kepada anak-anak kecil, tetapi justru mengangkat martabat anak-anak menjadi orang-orang yang secara istimewa mendapat tempat khusus dalam kerajaan Allah. "Janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga" (Mat 19:14).
Praktik hidup kita tidak jauh dari budaya Yahudi pada zaman Yesus. Anak-anak kecil sama sekali tidak diperhitungkan dan dihiraukan dalam masyarakat kita. Anak-anak hanya perlu diajar dan dibina. Mereka tidak pernah dan tidak perlu didengarkan. Lewat tindakannya itu, Yesus mengajak kita untuk menghargai dan mendengarkan anak-anak karena mereka pun memiliki kebijaksanaan dan keutamaan tertentu.
Kemudian,timbul pertanyaan,Pernahkah diantara kita,yang pada waktu kecil berusaha menasehati seseorang yang lebih dewasa daripada kita,tapi malah mendapat respon:"Tahu apa,kamu kan masih kecil."Tentunya saat itu kita merasa marah atau protes.Akan tetapi,lucunya ketika telah dewasa,kita juga mengucapkan hal yang sama kepada anak-anak kecil.
Sebenarnya kalau kita mau belajar tentang hidup yang sesungguhnya,justru dari mereka.Coba dech perhatikan kalau mereka bertengkar,pasti mereka akan cepat baikan.Bedakan dengan kita?Bukannya berbaikan malah membuat kelompok untuk melawan "musuh".
Masih banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari dunia anak-anak,seperti:kepolosan,kejujuran,tidak dendam dan ketulusan.Itulah sebabnya Yesus sangat mencintai anak-anak.
Apakah selama ini kita sudah mendengarkan ketika ada anak-anak yang berusaha menasehati kita?Atau malah sebaliknya,kita mencemooh mereka?
marilah berdoa:Tuhan,Engkau menunjukkan kasih dan perhatian-Mu pada anak-anak kecil.Berkatilah seluruh anak-anak di bumi ini agar mereka bertumbuh dalam kasih dan hidup mereka menjadi berkat dalam keluarga dan lingkungan sekitar mereka.Semoga Tuhan memberkati kita,melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.Amin.
Marilah pergi. Kita diutus
"Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus daripadaku!Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu"(Mzm ,51:12-13,14-15,18-19)
sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani
Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest¬e_id=133850396634690
salam hangat,
A.M.Adi Normawan
Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam-Martir
Bacaan I : Yeh 18:1-10,13b,30-32
Mazmur : 51:12-13,14-15,18-19
Bacaan Injil : Mat 19:13-15
"Janganlah menghalangi mereka datang kepada-Ku"
(Mat 19:13-15)
"Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ."(Mat 19:13-15)
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,
Hari ini,gereja memperingati peringatan wajib Santo Maximilian Kolbe, Martir,dikisahkan Maximilian Kolbe lahir di Zdunska-Wola, dekat Lodz Polandia pada tanggal 7 Januari 1894. Ia kemudian dipermandikan dengan nama Raymond. Setelah dewasa, ia masuk biara Fransiskan dan mengambil nama Maximilianus. Kaul kebiaraannya yang pertama diucapkannya pada tahun 1911.
Pada tahun 1917, ia mendirikan Militia Maria Immaculata di Roma untuk memajukan kebaktian kepada Bunda Maria yang dikandung tanpa noda. Pada tahun 1918, Maximilian ditabhiskan menjadi imam dan kemudian kembali ke Polandia untuk berkarya disana.
Pada suatu hari seorang sersan bernama Gajowniczek dijatuhi hukuman mati. Karena sangat takut, ia berteriak-teriak menyebut anak-anak dan istrinya. Mendengar teriakan sersan itu, Maximilian Kolbe maju dengan tegap untuk meminta menggantikan sersan malang itu. "Daripada sersan yang beranak-istri ini mati, lebih baiklah saya yang mati. Karena toh saya tidak beranak-istri", kata Maximilian. Bersama dengan para sandera lainnya, Maximilian tidak diberi makan dan minum. Namun ia bisa bertahan sebagai korban terakhir, dan baru mati setelah disuntik dengan carbolic acid.
Saudara-saudari terkasih,
Dikisahkan di suatu keluarga,hiduplah seorang anak yang hanya tinggal berdua dengan bapaknya.Sejak,ibunya meninggal dunia 3 tahun lalu karena kanker,anak ini,sebut saja namanya Budi,di usia 10 tahun,sudah harus belajar hidup mandiri.
Beruntung,Budi di sekolahkan di sekolah katolik ternama di kotanya,sehingga sifat dan perilakunya mencerminkan kebaikan.
Suatu hari,ketika Budi sedang belajar di kamarnya,sang ayah pulang dalam keadaan mabuk.Kontan saja Budi menasehati ayahnya :"Ayah,jangan mabuk-mabukan terus.Nanti Tuhan Yesus marah".Bukannya berterimakasih sudah di sadarkan oleh anaknya,si bapak malah berkata:"Ah,kamu anak kecil tau apa urusan dewasa!"
Saudara-saudari terkasih,
Warta gembira hari ini,menceritakan,dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem,Yesus menyempatkan diri untuk meletakkan tangan-Nya dan memberkati anak-anak. Walau bukan sesuatu yang baru dalam masyarakat Yahudi—anak-anak diberi berkat oleh orang tua—dalam hal ini Yesus bukan saja memberikan perhatian yang khusus kepada anak-anak kecil, tetapi justru mengangkat martabat anak-anak menjadi orang-orang yang secara istimewa mendapat tempat khusus dalam kerajaan Allah. "Janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga" (Mat 19:14).
Praktik hidup kita tidak jauh dari budaya Yahudi pada zaman Yesus. Anak-anak kecil sama sekali tidak diperhitungkan dan dihiraukan dalam masyarakat kita. Anak-anak hanya perlu diajar dan dibina. Mereka tidak pernah dan tidak perlu didengarkan. Lewat tindakannya itu, Yesus mengajak kita untuk menghargai dan mendengarkan anak-anak karena mereka pun memiliki kebijaksanaan dan keutamaan tertentu.
Kemudian,timbul pertanyaan,Pernahkah diantara kita,yang pada waktu kecil berusaha menasehati seseorang yang lebih dewasa daripada kita,tapi malah mendapat respon:"Tahu apa,kamu kan masih kecil."Tentunya saat itu kita merasa marah atau protes.Akan tetapi,lucunya ketika telah dewasa,kita juga mengucapkan hal yang sama kepada anak-anak kecil.
Sebenarnya kalau kita mau belajar tentang hidup yang sesungguhnya,justru dari mereka.Coba dech perhatikan kalau mereka bertengkar,pasti mereka akan cepat baikan.Bedakan dengan kita?Bukannya berbaikan malah membuat kelompok untuk melawan "musuh".
Masih banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari dunia anak-anak,seperti:kepolosan,kejujuran,tidak dendam dan ketulusan.Itulah sebabnya Yesus sangat mencintai anak-anak.
Apakah selama ini kita sudah mendengarkan ketika ada anak-anak yang berusaha menasehati kita?Atau malah sebaliknya,kita mencemooh mereka?
marilah berdoa:Tuhan,Engkau menunjukkan kasih dan perhatian-Mu pada anak-anak kecil.Berkatilah seluruh anak-anak di bumi ini agar mereka bertumbuh dalam kasih dan hidup mereka menjadi berkat dalam keluarga dan lingkungan sekitar mereka.Semoga Tuhan memberkati kita,melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.Amin.
Marilah pergi. Kita diutus
"Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus daripadaku!Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu"(Mzm ,51:12-13,14-15,18-19)
sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani
Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest¬e_id=133850396634690
salam hangat,
A.M.Adi Normawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar