Sabtu, 14 Agustus 2010

Jumat, 13 Agustus 2010-apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.(Mat 19:3-12)

Jumat, 13 Agustus 2010

St. Hippolitus, Mrt.; St. Innosensius XI, Paus;St. Pontianus, Paus; St. Maximus

Bacaan I : Yeh 16:59-63
Mazmur : Yes 12:2-3.4bcd.5-6 Ref:1c
Bacaan Injil : Mat 19:3-12



"apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
(Mat 19:3-12)


"Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah di­per­satukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika de­mikian, apakah sebabnya Musa me­merintah­kan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."(Mat 19:3-12)
Saudara-saudari terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus,

Dikisahkan ada sebuah keluarga katolik yang sudah 3 tahun membina bahtera rumah tangga.Meskipun sering mendapati "kerikil-kerikil" kecil dalam rumah tangga mereka,3 tahun pertama bisa mereka lewati dengan mudah.Menginjak tahun ke 4,prahara besar mulai terjadi.Sang suami yang menduduki posisi sebagai Branch Manager di kantornya,mulai punya hubungan gelap dengan sekretarisnya.
Kedekatan ini bermula dari seringnya mereka meeting bareng di luar kota pada akhir pekan.Karena sang sekretaris lebih muda dan cantik,maka sang istri yang sedang kesepian menunggu di rumah mulai terlupakan.Bahkan sang suami berniat menceraikan istrinya karena sudah tidak lagi dicintainya.

Saudara-saudari terkasih,

Begitu mudahkah orang menceraikan suami/istrinya? Yesus menjawab pertanyaan ini dengan ajakan untuk melihat maksud dan tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. Ikatan perkawinan yang sesuai dengan rencana Allah tidak boleh diceraikan manusia. Suami/istri begitu mudah meninggalkan istri/suaminya dengan beribu macam alasan, misalnya kehambaran cinta dan perhatian dalam hidup berkeluarga, gaya hidup hedonis, kenikmatan sesaat yang membuat orang berselingkuh, dan beribu macam alasan yang sifatnya rasional maupun emosional belaka. Di manakah komitmen janji setia yang pernah diucapkan? Ada yang mengatakan,"Buat apa hidup setia kalau hidup menderita? Bukankah kita diciptakan untuk hidup bahagia?"

Ketahuilah ketika anda memilih sesuatu dalam hidup,mulai dari pekerjaan,sampai cara hidup,seperti Pastor,hidup bakti(suster atau bruder) atau sebagai awam yang menikah,janganlah di landasi oleh kepentingan atau kebutuhan sesaat,atau emosi jiwa.Akibatnya bisa berantakan.

Oleh karena itu,mulai sekarang kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang kita jalani saat ini adalah "Pilihan Hidup",bukan sekedar coba-coba.Apabila kita sudah memilih sesuatu,apapun itu,maka kita harus mempertanggungjawabkannya.Alangkah bahagianya hidup apabila kita bisa bertanggungjawab terhadap pilihan hidup yang kita ambil

Apakah selama ini kita sudah berlaku setia terhadap pilihan hidup yang kita pilih?

marilah berdoa:Tuhan, sumber segala cinta, ajarilah aku agar tetap setia dalam menjaga dan memelihara komitmen yang aku buat. Sadarkanlah diriku bahwa cinta sejati itu selalu menuntut pengorbanan.Semoga Tuhan memberkati kita,melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.Amin.

Marilah pergi. Kita diutus



"Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab mereka adalah kaum pemberontak.Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak.Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di hadapan mata mereka, seperti seorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.Di hadapan mata mereka perbuatlah sebuah lobang di tembok dan keluarlah dari situ.Di hadapan mata mereka taruhlah barang-barangmu ke atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap; engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah; sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel."(Yeh 12:2-3,4bcd,5-6)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani

Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=133850396634690

salam hangat,

A.M.Adi Normawan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar