Minggu, 29 Agustus 2010

Senin, 30 Agustus 2010-tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya(Luk 4:16-30)

Senin, 30 Agustus 2010
B. Ghabra Mikael, Mrt; St. Heribertus, Uskup
Bacaan I: 1Kor 2:1-5
Mazmur : 119:97.98.99.100.101.102; R:97a
Bacaan Injil : Luk 4:16-30



"tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya"
(Luk 4:16-30)

"Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: ”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: ”Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: ”Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Ia kepada mereka: ”Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!” Dan kata-Nya lagi: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi."(Luk 4:16-30)

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

Dikisahkan,ada seorang pemuda yang senang sekali ke gereja dan melakukan ziarah ke Gua Maria.Namun yang unik dari pemuda ini adalah ia baru khusuk berdoa kalau di gereja itu pernah terjadi peristiwa mukjizat atau baru mau berziarah kalau di tempat itu pernah terjadi peristiwa penampakan.

Pemuda baru mengagumi dan menghargai suatu hal bila, terjadi peristiwa dahsyat serta menghebohkan bukan peristiwa biasa-biasa saja.

Saudara-saudari terkasih,

Keterbiasaan terkadang membutakan kita untuk melihat kehadiran Allah di tengah kita. ”Bukankah Ia ini anak Yusuf?” demikian kata mereka yang mendengarkan Yesus mengajar di Bait Allah. Mereka mengenal asal-usul Yesus yang datang dari humble beginning atau keluarga yang sangat sederhana. Yusuf adalah hanya seorang tukang kayu. Yesus mengetahui isi hati mereka yang tumpul dan degil menyaksikan kehadiran Allah di tengah mereka dalam diri Yesus. Yesus kecewa dengan sikap hati manusia yang terlalu menganggap biasa kebaikan dan kemurahan hati Tuhan dalam hidup mereka. Karena semuanya biasa saja, kita tidak lagi tersentuh dan terkesan dengan pesona kehidupan yang merupakan hadiah terindah dari Sang Pencipta. Karena menganggap biasa, kita tidak lagi tersentuh dan terpesona dengan kehadiran Allah, ungkapan isi hati Allah, dan misi Putra-Nya di tengah kita.

Tuhan selalu hadir di tengah kita lewat uluran tangan sesama maupun saudara/i kandung kita, lewat senyum khas dan sapaan sederhana seorang sahabat atau orang asing yang kita jumpai. Tuhan hadir di tengah kita lewat Sabda dan Sakramen-Nya. Apakah semuanya itu biasa-biasa saja?

Janganlah biarkan hati kita mati rasa akan tanda-tanda kehadiran Allah dalam hidup lewat peristiwa-peristiwa kehidupan yang mungkin sangat biasa.

Apakah selama ini kita termasuk orang yang baru sadar akan kehadiran Tuhan bila melihat sudah peristiwa menghebohkan?

marilah berdoa:Tuhan, sungguh agung karya-Mu di tengah kami. Sungguh mulia kehadiran-Mu bagiku. Ketuklah pintu hatiku untuk selalu peka akan kehadiran-Mu.Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin


"Marilah pergi. Kita diutus."


"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku."(Mzm 119:97,98,99,100,101,102)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani


Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=133850396634690

salam hangat,

A.M.Adi Normawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar