Kamis, 23 September 2010

Jumat, 24 September 2010 -Lalu Yesus melarang mereka dengan keras (Luk 9:19-22)

Jumat, 24 September 2010
St. Gerardus dari Hungaria; St. Pasifikus; St. Vinsensius Maria Strambi
Bacaan I : Pkh 3:1-11
Mazmur : 144:1a.2abc.3-4; R:1a
Bacaan Injil : Luk 9:19-22






"Lalu Yesus melarang mereka dengan keras"
(Luk 9:19-22)

"Jawab mereka: ”Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.” Yesus bertanya kepada mereka: ”Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: ”Mesias dari Allah.” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Dan Yesus berkata: ”Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”(Luk 9:19-22)

Saudara-saudari terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus,

Petrus belum memahami pernyataannya bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah. Oleh karena itu, Yesus melarang hal itu diberitahukan kepada siapa pun. Demikian juga pernyataan Yesus bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan, ditolak, dibunuh, dan dibangkitkan di hari ketiga, tidak dipahami sepenuhnya oleh para murid. Pikiran manusia bukanlah pikiran Allah. Sungguh, Allah tidak terselami oleh segala daya manusia yang merupakan ciptaan Allah. Hidup manusia juga memuat misteri karya dan kehendak Allah. Dalam seluruh waktu dan dinamika hidup manusia, Allah bekerja.

Hal ini sering tidak dipahami oleh manusia. Akibatnya, hidup dijalani mengalir begitu saja, dan segala sesuatu yang terjadi dipikirkan sebagai otomatisasi dari kehidupan. Akhirnya, orang menjadi kehilangan makna hidup dengan segala dinamikanya.

"ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara"(Pkh 3:7)

Saudara-Saudari terkasih,

Ada sebuah lukisan yang menggambarkan Yesus sedang mengetuk pintu.Mungkin ini lukisan yang biasa saja.namun,ada satu hal yang menarik di lukiskan disitu:pintu itu tidak memiliki sebuah gagang pintu.Hal ini menandakan bahwa pintu itu hanya bisa di buka dari dalam saja.

Seorang tamu yang baik,pastilah akan mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke sebuah rumah.Dan,tuan rumah yang baik pasti membukakan pintu bila ada yang mengetuk pintu rumahnya.

Kita semua adalah si empunya rumah.Kita adalah tuan rumah.Sebagai tuan rumah yang baik,kita harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik pula agar bila tamu datang,kita telah siap menyambut dan menjamu tamu tersebut.

Kita hidup di dunia ini berarti kita sedang mempersiapkan dri kita untuk menyambut tamu tersebut.KIta belajar dari hari ke hari dan bekerja keras demi mempersiapkan segala sesuatu unutk menyambut Tamu Agung itu,yakni Yesus.Tanpa kita sadari,Yesus telah mengetuk pintu hati kita,tetapi karena kita sibuk,kita tidak bisa mendengar ketukan itu.Oleh karena itu,kita butuh waktu untuk berdiam diri dan menghentikan segala aktivitas yang percuma.

Marilah kita berdiam diri sejenak dari kesibukan kita sehari-hari dan menyiapkan hati agar bila Yesus mengetuk pintu kita,kita segera membukanya.Dengan berdiam diri,kita bisa mendengarkan Yesus yang hendak bercakap-cakap dengan kita.

Sudahkah kita menyiapkan diri untuk berdiam dan bercakap-cakap dengan Yesus?

marilah berdoa:Tuhan Yesus yang baik,bimbinglah hatiku agar bisa dan biasa mendengar ketukan-Mu sehingga aku bisa berbicara dengan Engkau dan semakin dekat dengan Engkau serta percaya bahwa Engkau adalah Tuhan dan Penyelamatku.
Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."


"Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat."(Mzm 144:1a,2abc,3-4)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani


Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=133850396634690

salam hangat,

A.M.Adi Normawan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar