Rabu, 29 September 2010

Kamis, 30 September 2010 (Pw St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja)-Kerajaan Allah sudah dekat (Luk 10:1-12)

Kamis, 30 September 2010
Pw St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Bacaan I : Ayb 19:21-27
Mazmur : Mzm 27:7-9c.13-14; R:13
Bacaan Injil : Luk 10:1-12


"Kerajaan Allah sudah dekat"
(Luk 10:1-12)





"Kemudian dari pada itu Tuhan me­nunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: ”Tuaian me­mang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”(Luk 10:1-12)

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

Hari ini,gereja memperingati peringatan wajib Santo Haeronimus, Imam dan Pujangga Gereja.Eusebius Hieronimus Sophronius lahir di Stridon, Dalmatia pada tahun 342.Berkat kemajuan hidup rohaninya yang besar, ia dianggap layak untuk ditahbiskan menjadi imam. Peristiwa itu terjadi di Antiokia pada tahun 379.

Kendatipun tertimpa kesedihan besar, Hieronimus terus giat menulis dan mengajar hingga wafatnya pada tahun 420. la dinyatakan oleh Gereja sebagai Orang Kudus sekaligus sebagai seorang Pujangga Gereja yang besar.

Saudara-saudari terkasih,

Di kisahkan ada seorang guru sekolah minggu yang akan mengajar di lingkungan tempat tinggalnya.Maklum saja,sebab menurut pengamatan guru ini,perkembangan iman anak-anak di lingkungannya masih tergolong minim.

Singkat cerita,mulailah sang guru mempersiapkan segala sesuatunya,mulai dari tempat,persiapan bacaan serta mengumpulkan anak -anak didiknya.Seminggu pertama,jumlah peminatnya sangat sedikit.Mungkin karena kesadaran iman dari anak-anak serta orangtua belum terlalu besar,di tambah lagi waktu yang ada bentrok dengan jam film kartun kesukaan anak-anak.

Sang guru tidak patah semangat,namun apa yang terjadi?Jumlah anak-anak didiknya mulai berkurang drastis hingga lama kelamaan habis.Sang guru sedih dan mulai kehilangan semangat untuk mengajar.Apa yang semula di cita-citakannya kandas di tengah jalan.Ia begitu mudah menyerah pada keadaan yang menimpa dirinya

Saudara-saudari terkasih,

Para murid Yesus diutus pergi sebagai pekerja di ladang Tuhan dengan berbekalkan rahmat dan kuasa Tuhan. Mewartakan dan memancarkan hadirnya Kerajaan Allah yang mendatangkan kedamaian menjadi tugas mereka. Tugas itu tidak akan mudah, mereka akan mendapat banyak perlawanan dan tentangan, bahkan mungkin ancaman, ibarat domba yang pergi ke tengah-tengah kerumunan serigala.

Warta Kerajaan Allah diwujudkan dengan selalu membagikan damai sejahtera di mana pun dan kepada siapa pun. Bahkan, seandainya orang-orang menolaknya, warta Kerajaan Allah harus tetap berlanjut. Mengibaskan debu dari kaki menjadi tanda supaya para murid tidak terpengaruh terhadap penolakan-penolakan yang terjadi. Penolakan itu menjadi debu yang akan memberatkan langkah dan mengotori tugas kerasulan. Kita—para murid di zaman ini—mengemban tugas perutusan yang sama; dengan tantangan yang sama pula. Namun, hal-hal yang tidak baik justru kerap kita biarkan melekat dalam hidup kita dan mencemari hati kita. Akibatnya, kita mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah tidak dengan hati bersih dan tulus. 

marilah berdoa:Tuhan Yesus, aku ingin kembali melanjutkan tugas perutusan-Mu sebagai murid. Jadikan aku pembawa damai sejahtera yang setia, meskipun penolakan dan tantangan mengitariku.Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."


"Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"(Mzm 27:7-8a,8b-9abc,13-14)


sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani


Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=133850396634690

salam hangat,

A.M.Adi Normawan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar