Rabu, 17 November 2010
Pw Sta. Elizabeth dari Hungaria; St. Dionisius Agung St. Gregorius Thaumaturgos; St. Gregorius dr Tours
Bacaan I: Why 4:1-11
Mazmur : 150:1-2.3-4.5-6; R: Why 4:8b
Bacaan Injil : Luk 19:11-28
Renungan
Raja dalam perumpamaan Yesus hari ini menuntut hasil yang lebih dari hamba-hambanya. Dengan perumpamaan ini Yesus hendak mengajarkan kepada kita bahwa semakin banyak yang kita terima, semakin banyak pula yang dituntut dari kita untuk menghasilkan buah.
Semua bakat, talenta, dan karunia kita berasal dari kasih Allah. Banyak karunia yang telah kita terima, baik berupa kesempatan untuk belajar, bekerja, berkeluarga, keberhasilan, dan secara khusus memiliki panggilan untuk menjadi pengikut Yesus; semuanya itu adalah karunia dan rahmat Allah. Kita dituntut untuk merawat dan mengembangkannya dalam hidup kita sehari-hari. Kita tidak boleh mengecewakan sang Raja dengan membuang semua anugerah-Nya. Maukah kita selalu belajar dan mengembangkan diri kita untuk lebih mengasihi Allah dan sesama kita?
Doa: Ya Allah, Bapaku, aku bersyukur atas segala talenta dan bakat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Tolonglah aku untuk lebih mengembangkan lagi bakat dan talenta yang telah Engkau percayakan kepadaku terutama untuk mengabdi sesama. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2010
Pw Sta. Elizabeth dari Hungaria; St. Dionisius Agung St. Gregorius Thaumaturgos; St. Gregorius dr Tours
Bacaan I: Why 4:1-11
Mazmur : 150:1-2.3-4.5-6; R: Why 4:8b
Bacaan Injil : Luk 19:11-28
"Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. Maka Ia berkata: “Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina. Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri.”Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem"(Luk 19:11-28)
Renungan
Raja dalam perumpamaan Yesus hari ini menuntut hasil yang lebih dari hamba-hambanya. Dengan perumpamaan ini Yesus hendak mengajarkan kepada kita bahwa semakin banyak yang kita terima, semakin banyak pula yang dituntut dari kita untuk menghasilkan buah.
Semua bakat, talenta, dan karunia kita berasal dari kasih Allah. Banyak karunia yang telah kita terima, baik berupa kesempatan untuk belajar, bekerja, berkeluarga, keberhasilan, dan secara khusus memiliki panggilan untuk menjadi pengikut Yesus; semuanya itu adalah karunia dan rahmat Allah. Kita dituntut untuk merawat dan mengembangkannya dalam hidup kita sehari-hari. Kita tidak boleh mengecewakan sang Raja dengan membuang semua anugerah-Nya. Maukah kita selalu belajar dan mengembangkan diri kita untuk lebih mengasihi Allah dan sesama kita?
Doa: Ya Allah, Bapaku, aku bersyukur atas segala talenta dan bakat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Tolonglah aku untuk lebih mengembangkan lagi bakat dan talenta yang telah Engkau percayakan kepadaku terutama untuk mengabdi sesama. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar