Rabu, 17 November 2010

Kamis, 18 November 2010 (Ziarah Batin 2010)-Luk 19:41-44

Kamis, 18 November 2010
St. Romanus dr Antiokia; Sta. Rosa Filipin Duchene
Bacaan I: Why 5:1-10
Mazmur : 149:1-2.3-4.5-6a.9b; R: Why 5:10
Bacaan Injil : Luk 19:41-44


"Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu ter­sembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.”
Renungan

Yerusalem dihancurkan oleh pasukan Romawi di bawah pimpinan Titus. Hal itu terjadi setelah Yesus disalibkan, wafat, dan naik ke surga. Pada masa hidup-Nya, Yesus menangisi kota Yerusalem. Yesus mencintai kota Yerusalem. Namun, Ia juga tahu bahwa Yerusalem tidak mengenal damai sejahtera yang ditawarkan-Nya. Yerusalem hancur karena tidak mengenal Allah yang melawat.

Pengalaman Yerusalem sebenarnya dapat menjadi pelajaran bagi kita juga. Allah senantiasa melawat kita. Ia hadir dalam kehidupan kita. Namun, kadang-kadang kita tidak peduli kepada-Nya. Kita tidak mau mengenal-Nya. Tidak jarang pula dalam doa-doa kita, kita tidak dengan sungguh mau menerima kehadiran-Nya karena kita sibuk dengan pikiran kita sendiri. Doa menjadi kebiasaan yang asal berjalan dan supaya dilihat oleh orang lain saja. Dalam situasi hidup kita, apakah kita juga mengerti ”apa yang perlu untuk damai sejahtera kita”? Apakah kita juga mengetahui dan mengenal ”bilamana Allah melawat kita”?

Doa: Ya Yesus, bantulah aku untuk mengerti apa yang perlu bagi damai sejahteraku. Bantulah aku agar peka dan mengenal Engkau yang senantiasa hadir dalam hidupku. Amin.

sumber:Ziarah Batin 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar