Sabtu, 1 Januari 2011
Hari Raya SP Maria Bunda Allah (P)
Hari Perdamaian Dunia;
st. Al Makios
Bacaan I: Bil. 6:22-27
Mazmur : 67:2-3,5,6,8; R:2a
Bacaan II : Gal 4:4-7
Bacaan Injil : Luk. 2:16-21
Renungan
Di sebuah kampung ada seorang bapak pedagang keliling nasi sate dan gulai yang selalu mangkal di ujung gang. Banyak prang membeli gulai di situ kalau sedang tidak punya lauk. Yang menarik, sudah dua puluh tahu berjalan, pedagang itu masih tetap setia berjualan di tempat yang sama. Kabarnya, anak-anaknya sudah menjadi sarjana. Bapak itu menjadi berkat, tidak saja bagi keluarganya, tetapi juga bagi orang-orang yang dilayaninya.
Kehadiran Yesus menjadi berkat bagi semua. Allah menjadi manusia dan tinggal diantara kita. Rasanya inilah dasar keberadaan kita, yaitu menjadi berkat bagi orang lain. Kehadiran sendiri sudah menjadi tanda berkat, apalagi disertai perbuatan baik. Dalam tradisi Yahudi, berkat itu perlu dinyatakan atau diungkapkan dengan kata-kata: "Tuhan memberkati dan melindungi engkau..." (Bil. 6:24)
Maria menjadi berkat bagi kita. Ini tidak diragukan lagi. Sangat menarik meneladan sikap dan tindakan Maria. Ia tidak saja menyediakan rahimnya bagi kehadiran Sang Penebus, tetapi juga hadir menemani Yesus dan "Menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." (Luk 2:19). Berhadapan dengan hidup, tidak cukup hanya melakukan yang rutin, tetapi perlu hadir sepenuhnya dengan merenung, mengagumi, bersyukur, dan terpesona pada-Nya. Di awal tahun yang baru ini, marilah kita mengukuhkan diri kita sebagai pembawa berkat bagi sesama.
Doa
Bunda Maria, Jadikanlah hatiku seperti hatimu agar akupun menjadi saluran berkat bagi setiap makhluk. Amin
sumber:Ziarah Batin 2010
Hari Raya SP Maria Bunda Allah (P)
Hari Perdamaian Dunia;
st. Al Makios
Bacaan I: Bil. 6:22-27
Mazmur : 67:2-3,5,6,8; R:2a
Bacaan II : Gal 4:4-7
Bacaan Injil : Luk. 2:16-21
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala sesuatunya itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat. Semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan. Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibu-Nya.
Renungan
Di sebuah kampung ada seorang bapak pedagang keliling nasi sate dan gulai yang selalu mangkal di ujung gang. Banyak prang membeli gulai di situ kalau sedang tidak punya lauk. Yang menarik, sudah dua puluh tahu berjalan, pedagang itu masih tetap setia berjualan di tempat yang sama. Kabarnya, anak-anaknya sudah menjadi sarjana. Bapak itu menjadi berkat, tidak saja bagi keluarganya, tetapi juga bagi orang-orang yang dilayaninya.
Kehadiran Yesus menjadi berkat bagi semua. Allah menjadi manusia dan tinggal diantara kita. Rasanya inilah dasar keberadaan kita, yaitu menjadi berkat bagi orang lain. Kehadiran sendiri sudah menjadi tanda berkat, apalagi disertai perbuatan baik. Dalam tradisi Yahudi, berkat itu perlu dinyatakan atau diungkapkan dengan kata-kata: "Tuhan memberkati dan melindungi engkau..." (Bil. 6:24)
Maria menjadi berkat bagi kita. Ini tidak diragukan lagi. Sangat menarik meneladan sikap dan tindakan Maria. Ia tidak saja menyediakan rahimnya bagi kehadiran Sang Penebus, tetapi juga hadir menemani Yesus dan "Menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." (Luk 2:19). Berhadapan dengan hidup, tidak cukup hanya melakukan yang rutin, tetapi perlu hadir sepenuhnya dengan merenung, mengagumi, bersyukur, dan terpesona pada-Nya. Di awal tahun yang baru ini, marilah kita mengukuhkan diri kita sebagai pembawa berkat bagi sesama.
Doa
Bunda Maria, Jadikanlah hatiku seperti hatimu agar akupun menjadi saluran berkat bagi setiap makhluk. Amin
sumber:Ziarah Batin 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar