Pw Sta. Lusia; Sta. Odilla
Bacaan I : Bil 24: 2-7.15-17a
Mazmur : 25: 4bc-5ab.6-7c.8-9; R: 4b
Bacaan Injil : Mat 21: 23-27

Renungan
”Kami tidak tahu,” inilah jawaban dari imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada Yesus, setelah mereka berunding. Sesungguhnya mereka tahu tentang jawaban yang sebenarnya. Mereka menjawab ”tidak tahu” untuk menghindari tanggung jawab. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa saja jatuh dalam pilihan sikap yang sama dengan para imam kepala dan pemuka Yahudi.
Kita bisa saja berkata ”tidak tahu” hanya untuk mencuci tangan dari berbagai tanggung jawab. Kita berkata ”tidak tahu” hanya untuk suatu alibi. Namun, percayalah bahwa mengatakan ”tidak tahu” tentang sesuatu yang diketahui, apalagi berkaitan dengan suatu perkara besar, akan menciptakan suatu ketidaknyamanan batin dan ketidakleluasaan mengekspresikan diri karena disiksa rasa bersalah.
Ada dua nilai yang dikorbankan, yakni menyembunyikan kebenaran dan membiarkan kebenaran berlalu tanpa memengaruhi orang yang berhak memilikinya. Dengan demikian, kita mencelakakan diri sendiri dan merintangi orang lain untuk masuk dalam kebenaran.
Masa Adven adalah saat yang tepat untuk membongkar cara pikir dan cara hidup yang mapan, tetapi salah. Mari kita perangi aneka kepentingan diri yang bisa mencelakakan diri kita sendiri dan mencelakakan orang lain juga. Marilah kita selalu membuka hati kepada Yesus dan kebenaran-Nya.
Doa:Ya Tuhan, ajarilah aku untuk membangun hidup yang jujur, dan beranikanlah aku untuk mengatakan yang benar.
sumber:ZIARAH BATIN 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar