Minggu, 26 Desember 2010

Senin, 27 Desember 2010 (ZIARAH BATIN 2010)-Bacaan Injil : Yoh 20:2-8

Senin, 27 Desember 2010
Pesta St. Yohanes Rasul dan Pengarang Injil
Bacaan I: 1Yoh 1:1-4
Mazmur : 97:1-2.5-6.11-12 Ref: 12a
Bacaan Injil : Yoh 20:2-8


Maria Magdalena berlari-lari men­dapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: ”Tuhan telah diambil orang dari kubur­nya dan kami tidak tahu di mana Ia diletak­kan.”Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.


Renungan

Merasa dikasihi merupakan suatu pengalaman yang penting dan mendasar dalam kehidupan seseorang. Rasa itu bisa memacu seseorang untuk melakukan yang terbaik bagi orang yang mencintainya. Yohanes—Rasul dan Penginjil—mengalami dirinya dikasihi oleh Tuhan Yesus. Karena itu, apa pun yang berkaitan dengan Yesus pasti dilakukannya. Dia tidak gentar akan bahaya yang mungkin saja menimpa dirinya, asalkan dia bisa menjadi saksi mata dari setiap peristiwa penting yang dialami oleh Yesus. Bahkan, kesaksian-kesaksian akan hidup Yesus dikumpulkannya sehingga menjadi Injil suci yang memberi inspirasi bagi semua orang yang mencari Allah dalam nama Yesus dan percaya kepada-Nya.


Kita pun mempunyai pengalaman pribadi dengan Tuhan. Kalau kita mengalami bahwa Tuhan selalu mengasihi kita, maka kita pasti rela melakukan apa pun untuk Tuhan. Kiranya kita belum menyadari secara sungguh-sungguh bahwa kita dicintai oleh Tuhan dengan kasih yang kekal, maka kita bisa mudah menyerah apabila menghadapi pilihan hidup yang berisiko bagi kita. Kalau kita kurang mengalami kasih Tuhan, maka tidaklah mudah bagi kita untuk mengasihi sesama kita.
Yohanes telah mengalami kasih Tuhan dan membagikan kasih itu kepada sesama. Marilah kita mencontoh hidupnya yang dikasihi Tuhan dengan kasih yang kekal dan mengasihi sesama dengan kasih yang total.


Doa: Ya Tuhan, kasihilah aku dengan kasih-Mu yang sempurna. Bantulah aku untuk mengasihi Engkau dan mengasihi sesamaku dengan kasih-Mu sendiri. Amin.

sumber:Ziarah Batin 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar