Rabu, 05 Januari 2011

Kamis, 06 Januari 2011 (ZIARAH BATIN 2011)-Bacaan Injil : Luk. 4:14–22a

Kamis, 06 Januari 2011
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan (P)


Gaspar, Melkior, dan Balthasar (Tiga Raja)
B. Didakus Yosef dr sadiz
Bacaan I : 1Yoh. 4:19–5:4
Mazmur : 72:2,14,15bc,17; R: lih. 11
Bacaan Injil : Luk. 4:14–22a


Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hen­dak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberi­kan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: ”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia te­lah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Kemudian Ia menutup kitab itu, mem­beri­kannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai meng­ajar mereka, kata-Nya: ”Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya.



Renungan

Ada dua orang bersaudara, kakak dan adik; mereka beda usia dua tahun. Masing-masing ingin diistimewakan dalam hal tidak mau kerja. Misalnya, kalau ibu menyuruh menyapu halaman, si adik bilang kakak, dan kakak bilang adik. Kadang-kadang mereka berkelahi sehingga ibu mengalah untuk mengambil alih pekerjaan itu. Hal ini berlangsung terus hingga sang kakak sekolah di luar kota. Jarak dan tempat membuat sang kakak sadar bahwa ia harus mengasihi saudaranya.

Yesus tidak saja mengasihi keluarganya, tetapi juga tetangga, saudara sebangsanya. Dalam rangka itu, Dia mau datang berkunjung dan mewartakan kabar sukacita. Dia mau menyatakan siapakah Diri-Nya sebenarnya, siapa yang mengutus-Nya, dan apa tujuan kedatangan-Nya. Yang Yesus harapkan dari sanak saudara-Nya hanyalah percaya, atau sekurang-kurangnya mendengarkan dan merenungkan apa yang Dia katakan dan lakukan. Namun, apa yang terjadi, mereka malah langsung menghakimi Dia. Yesus menawarkan sukacita persaudaraan, tetapi yang diterimanya malah sikap penolakan dan iri hati.

Mengasihi Allah berarti juga mengasihi saudara. Saudara pertama-tama adalah keluarga kita, atau komunitas tempat kita berada. Selanjutnya adalah semua orang yang dijumpai sehari-hari dan yang dilayani siapa pun mereka, apa pun agama dan latar belakangnya. Semoga kita makin bersaudara mengikuti nasihat pemazmur: ”Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mzm. 133:1)

Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajarilah aku untuk bersaudara dengan setiap orang. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar