Rabu, 12 Januari 2011

Kamis, 13 Januari 2011 (ZIARAH BATIN 2011)-Bacaan Injil : Mrk. 1:40–45

Kamis, 13 Januari 2011
Pekan Biasa I (H)

St. Hilarius
Bacaan I: Ibr. 3:7–14
Mazmur : 95:6–7,8–9,10–11; R: 8
Bacaan Injil : Mrk. 1:40–45


Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: ”Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: ”Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: ”Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.


Renungan

Seorang nenek terbaring di rumah sakit tidak sadarkan diri. Anak-anak dan cucu-cucunya datang silih berganti, menemani dan mendoakan sang nenek. Ada yang berdoa agar nenek diberi kesembuhan; yang lain lagi mohon agar Tuhan menguatkan iman keluarga; dan ada yang mohon supaya Tuhan memberi yang terbaik. Dalam situasi seperti itu, sering kali kita tidak tahu mana doa yang lebih tepat, tetapi yang pasti memohon agar Tuhan memberi keselamatan.

Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta. Ia tidak hanya menghendaki agar orang itu sembuh secara jasmani, tetapi juga sembuh secara sosial—diterima dalam masyarakat—bahkan agar orang sampai pada iman akan Tuhan. Dia mau menyelamatkan manusia seutuhnya. ”Selamat” dalam Kitab Suci berarti relasi baik dengan Tuhan, sesama, diri sendiri, dan dengan seluruh alam semesta. Tawaran itu datang setiap saat, kita hanya perlu mendengarkan suara-Nya.

Sering kali kita mendengar dan mengucapkan ”selamat”, seperti: selamat ulang tahun, selamat menempuh hidup baru, dan selamat hari raya. Pada hakikatnya, kita mengajak untuk berdamai dengan sesama dan Tuhan. Kita diingatkan akan kerinduan hati manusia yang terdalam, yaitu masuk dalam keselamatan kekal. Untuk itu, selama kita masih di dunia ini, kita berjuang untuk membawa keselamatan bagi orang lain bersama Yesus.


Doa: Yesus, Sang Juru Selamat, masukkan aku ke dalam kerahiman-Mu agar aku membawa selamat bagi sesama. Amin.

sumber:ZIARAH BATIN 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar