Rabu, 19 Januari 2011

Kamis, 20 Januari 2011(ZIRAH BATIN 2011)-Bacaan Injil : Mrk. 3:7–12

Kamis, 20 Januari 2011
Pekan Biasa II (H)
St. Fabianus, Paus; St. Sebastianus; St. Eutimos Agung;
B. Cyprianus Michael Tansi; St. Yohanes Pembaptis dr Triguerie

Bacaan I : Ibr. 7:25–8:6
Mazmur : 40:7–8a,8b–9,10,17; R: 8a,9a
Bacaan Injil : Mrk. 3:7–12


Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: ”Engkaulah Anak Allah.” Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.


Renungan

Ada sebuah gejala menarik, yaitu umat suka memilih-milih imam mana yang akan melayani mereka atau imam mana yang akan mereka hadiri Ekaristinya. Imam yang paling diminati pelayanannya adalah imam yang mempunyai karunia penyembuhan. Kapan pun dan di mana pun  imam tersebut berkarya, pastilah berduyun-duyun orang menghadirinya. Tidak punya karunia penyembuhan, tetapi lucu dan humoris, juga masih banyak peminatnya. Hal ini tentu bukan sesuatu yang keliru karena manusia memang memiliki dua kebutuhan dasar, dibebaskan dari penderitaan fisiknya dan dari penderitaan mentalnya.

Dalam Injil kita melihat gejala serupa, orang banyak berdesak-desakkan mengikuti Yesus karena Yesus menyembuhkan begitu banyak orang. Akan tetapi, persoalannya adalah mereka mengikuti Yesus tidak dengan kesadaran bahwa Yesus adalah Mesias, Juru Selamat yang dijanjikan. Mereka masih melihat Yesus sebagai ’penyembuh’ yang memang pada zaman itu cukup banyak juga jumlahnya. Mereka mencari Yesus semata-mata demi kebutuhan jasmani dan tidak menyadari bahwa Yesus mampu memberikan rahmat lebih besar daripada itu.

Mari kita berefleksi tentang motivasi kita dalam mengikuti Yesus, apa yang kita cari dari-Nya? Apa yang menjadi fokus perhatian kita dalam kehidupan rohani kita? Apa isi doa kita ketika kita berdoa pribadi atau di Gereja dalam Ekaristi mingguan atau kesempatan lain? Apakah kita lebih banyak mengedepankan kebutuhan-kebutuhan jasmani kita dengan memanjatkan permohonan-permohonan kepada-Nya? Atau kita sudah mencari hal lain yang lebih mendalam, keselamatan jiwa dan kedamaian batin?

Doa
Ya Yesus, ajarlah aku untuk mampu memurnikan motivasiku dalam mengikuti Engkau. Hangatkanlah hatiku dengan cinta-Mu, dari sanalah akan mengalir semua rahmat yang aku perlukan dalam hidup ini. Amin.

sumber:ZIARAH BATIN 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar