Jumat, 21 Januari 2011
Pekan Biasa II
Pw Sta. Agnes, Mrt. (M);
St. Augurius dan Eulogius
Bacaan I : Ibr. 8:6–13
Mazmur : 85:8,10–11,13–14; R: 11a
Bacaan Injil : Mrk. 3:13–19
Renungan
Kalau kita sedikit melihat lebih dalam ke proses pendidikan di seminari, ada data yang sangat mengejutkan bahwa dari seluruh siswa yang masuk seminari menengah, nantinya yang bisa menyelesaikan proses formatio (pendidikan/pembentukan) dan ditahbiskan menjadi imam, hanyalah sekitar 15%, bahkan kadang kala kurang dari itu.
Menariknya, yang dipilih dan dipanggil menjadi imam bukanlah selalu mereka yang terbaik, terpandai, tersuci, tersopan, dan lain-lain. Dalam Injil, kita melihat bahwa dari ribuan orang yang terpesona pada Yesus, Dia hanya memanggil dua belas orang untuk menjadi murid-murid-Nya. Dua belas orang ini, bukanlah orang-orang terpandai, terdidik, dan tersuci.
Bahkan, tampaknya mereka adalah orang tidak berpendidikan, kasar, labil, dan keras kepala. Intinya mereka semua memiliki kelemahan. Akan tetapi, Yesus sudah memilih dan mencurahkan Roh Kudus kepada mereka sehingga mereka pun memiliki kekuatan untuk mewartakan Injil dan mengusir roh jahat. Yesus mengkader mereka secara luar biasa sehingga dari dua belas orang yang sangat sederhana dan memiliki banyak keterbatasan itu, Gereja bisa bertumbuh hingga milyaran pengikut saat ini.
Kita juga termasuk pengikut-pengikut Yesus. Tentu kita juga sangat sadar akan kelemahan, dosa, dan berbagai hal negatif di dalam diri kita. Persoalannya, kalau kita sungguh-sungguh ingin mengikuti Yesus, kita harus memiliki keterbukaan untuk dibentuk dan dididik oleh Yesus. Sebaliknya, bila kita menutup diri terhadap rahmat Tuhan dengan tetap hidup dalam kelemahan dan dosa kita, kita tidak akan mampu mentransformasi diri seperti yang dialami oleh dua belas murid. Kuncinya adalah keterbukaan untuk diformat oleh Yesus.
Doa
Ya Yesus, cairkanlah hatiku yang beku, yang membuat aku menutup diri dari segala ajaran dan teladan-Mu. Mampukan aku menjadi murid-murid-Mu untuk menerima tugas perutusan dari-Mu. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Pekan Biasa II
Pw Sta. Agnes, Mrt. (M);
St. Augurius dan Eulogius
Bacaan I : Ibr. 8:6–13
Mazmur : 85:8,10–11,13–14; R: 11a
Bacaan Injil : Mrk. 3:13–19
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Renungan
Kalau kita sedikit melihat lebih dalam ke proses pendidikan di seminari, ada data yang sangat mengejutkan bahwa dari seluruh siswa yang masuk seminari menengah, nantinya yang bisa menyelesaikan proses formatio (pendidikan/pembentukan) dan ditahbiskan menjadi imam, hanyalah sekitar 15%, bahkan kadang kala kurang dari itu.
Menariknya, yang dipilih dan dipanggil menjadi imam bukanlah selalu mereka yang terbaik, terpandai, tersuci, tersopan, dan lain-lain. Dalam Injil, kita melihat bahwa dari ribuan orang yang terpesona pada Yesus, Dia hanya memanggil dua belas orang untuk menjadi murid-murid-Nya. Dua belas orang ini, bukanlah orang-orang terpandai, terdidik, dan tersuci.
Bahkan, tampaknya mereka adalah orang tidak berpendidikan, kasar, labil, dan keras kepala. Intinya mereka semua memiliki kelemahan. Akan tetapi, Yesus sudah memilih dan mencurahkan Roh Kudus kepada mereka sehingga mereka pun memiliki kekuatan untuk mewartakan Injil dan mengusir roh jahat. Yesus mengkader mereka secara luar biasa sehingga dari dua belas orang yang sangat sederhana dan memiliki banyak keterbatasan itu, Gereja bisa bertumbuh hingga milyaran pengikut saat ini.
Kita juga termasuk pengikut-pengikut Yesus. Tentu kita juga sangat sadar akan kelemahan, dosa, dan berbagai hal negatif di dalam diri kita. Persoalannya, kalau kita sungguh-sungguh ingin mengikuti Yesus, kita harus memiliki keterbukaan untuk dibentuk dan dididik oleh Yesus. Sebaliknya, bila kita menutup diri terhadap rahmat Tuhan dengan tetap hidup dalam kelemahan dan dosa kita, kita tidak akan mampu mentransformasi diri seperti yang dialami oleh dua belas murid. Kuncinya adalah keterbukaan untuk diformat oleh Yesus.
Doa
Ya Yesus, cairkanlah hatiku yang beku, yang membuat aku menutup diri dari segala ajaran dan teladan-Mu. Mampukan aku menjadi murid-murid-Mu untuk menerima tugas perutusan dari-Mu. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar