Senin, 03 Januari 2011

Selasa, 4 Januari 2011(ZIARAH BATIN)-Bacaan Injil : Mrk. 6:34-44

Selasa, 4 Januari 2011
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan (P)
Sta. Elizabeth Ana Bayley Seton; B. Angela dr Foligno
Bacaan I : 1 Yoh 4:7-10
Mazmur : 72:2,3-4ab,7-8; R: lih. 11
Bacaan Injil : Mrk. 6:34-44


Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.Pada waktu itu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hati hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makan makanan di desa-desa dan kampung-kampung di sekitar ini. Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." Lalu Ia menyuruh orang-orang itu untuk duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang dan setelah itu Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu. Ia menengadah ke langit dan mengucapkan berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang-orang mengumpulkan potonga-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. Yang ikut makan itu ada lima ribu orang laki-laki.



Renungan

Di sebuah sekolah dasar pada jam istirahat anak-anak mengeluarkan bekalnya masing-masing. Ada yang membawa spageti, bakmi goreng, siomay, dan roti. Masing-masing memakan miliknya sendiri-sendiri. Anak yang membawa roti melihat ada temannya yang diam saja karena tidak membawa apa-apa. Dia lalu menawarkan rotinya dan mereka pun gembira bersama.

Kasih si anak pembawa roti tadi begitu nyata. Hal itu diwujudkan dengan membagi roti miliknya kepada temannya. Yesus pun melakukan hal yang sama kepada orang banyak. Hatinya tergerak oleh belas kasihan, lalu mengajak para murid untuk memperhatikan nasib orang lain. Keajaiban pun terjadi ketika ada hati yang penuh kasih, kesediaan untuk berbagi, dan mengucap syukur kepada Tuhan.

Percaya kepada Allah berarti percaya kepada kasih-Nya dan melaksanakan perbuatan kasih. Sering kali perbuatan kasih itu begitu sederhana seperti anak kecil tadi berbagi dengan temannya. Di zaman komunikasi yang makin canggih ini kita perlu memikirkan dalam-dalam bagaimana sarana-sarana ini membantu kita melakukan perbuatan kasih yang sederhana atau jangan-jangan malah menjauhkan kita dari realita.


Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah hatiku berbelas kasih seperti hatimu dan jadikan aku peka terhadap kebutuhan sesama. Amin.

sumber:Ziarah Batin 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar