Pekan Biasa IV Pw Sta. Agata (M); Yakub, Bapa Bangsa
Bacaan I: Ibr. 13:15–17,20–21
Mazmur : 23:1–3a,3b–4,5,6; R: 1
Bacaan Injil : Mrk. 6:30–34
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Renungan
Kedua belas murid kembali dari medan tugas, penuh sukacita karena sukses yang diperoleh. Bukannya sanjungan yang mereka terima, tetapi Yesus merasa bahwa inilah saatnya mereka perlu menyendiri untuk beristirahat maka Ia mengundang mereka ke tempat yang sunyi. Mereka pasti lelah, butuh istirahat dan kesegaran. Mereka juga butuh waktu tenang untuk merefleksikan apakah hasil yang mereka peroleh adalah karena kemampuan dan kuasa pribadi atau karena kemampuan dan kuasa yang berasal dari Tuhan yang mengutus.
Dengan demikian, Yesus mengajarkan mereka keseimbangan dalam kehidupan sebagai murid-Nya. Di hadapan banyak orang yang datang dan pergi, para murid dapat tergoda untuk menunjukkan kuasa mereka; mereka dapat tergoda dengan nama masyhur dan popularitas.
Sementara itu, Yesus pun tidak menutup mata terhadap kebutuhan orang banyak yang mencari Dia. Melihat kebutuhan mereka yang besar dan keseriusan mereka untuk mendapatkan pertolongan, Yesus pun memutuskan inilah saatnya juga untuk berbuat baik. ”Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala” (Mrk. 6:34). Yesus punya hati untuk orang lain yang berada dalam sesuatu kebutuhan.
Dewasa ini begitu banyak orang yang membutuhkan hati Yesus untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terdalam, seperti kebutuhan akan keselamatan, akan perdamaian dan keadilan, akan persatuan dan persaudaraan, akan pembebasan dari kemiskinan. Kita pun diundang untuk menjadi hati Yesus yang demikian kepada sesama kita dalam kebutuhan-kebutuhan riil mereka.
Ia mengundang kita untuk berbuat baik. ”Janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah” (Ibr. 13:16).
Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajarilah aku menjadi murid-Mu yang tidak tergoda untuk mencari popularitas diri, tetapi yang mau berbuat baik terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar