Pekan Biasa VIII (H)Sta. Antonia; St. Hilarus, Paus
Bacaan I: Sir. 17:24–29
Mazmur : 32:1–2,5,6,7; R: 11a
Bacaan Injil : Mrk. 10:17–27

Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: ”Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: ”Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: ”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.”
Renungan
Seorang muda yang mempunyai harta yang banyak mendatangi Yesus. Ia menginginkan kedamaian dan kebahagiaan abadi yang tidak dapat dibeli dengan uang. Namun, jawaban yang diterimanya dari Yesus bukanlah seperti yang diharapkannya sehingga hatinya terganggu. Bagi Yesus masih ada sesuatu yang kurang, hal yang justru paling bernilai untuk kehidupannya. Ketika Yesus menantang dia untuk meninggalkan semuanya, untuk tidak posesif dan menjadi pengikut-Nya, ia tidak mengerti. Jawaban Yesus membuat dia shock berat, terguncang. Ia pergi menjauh dari Yesus dengan perasaan kecewa dan sedih hati. Padahal, Yesus menawarkan suatu harta yang tidak ternilai, yang tidak dapat dibeli dengan uang dan tidak dapat dicuri orang, yakni mengikuti Dia dengan merdeka, tanpa pamrih, tanpa ikatan-ikatan pada harta duniawi.
Kadang kita juga sudah merasa diri sebagai orang baik dan berpuas diri. Namun, Yesus menginginkan kita untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, yakni memiliki Allah sebagai harta terbesar dalam kehidupan kita.
Doa: Tuhan Yesus Kristus, jangan biarkan aku melekat pada kebahagiaan duniawi, tetapi bimbinglah aku untuk mencari Engkau di atas segala-galanya. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar