Selasa, 22 Maret 2011

Berusaha Menangkap Peluang

Suatu hari ayahnya berpesan kepada Chatarina, “Sebelum berusia 40 tahun, kamu mesti kerja mati-matian. Kalau kamu tidak bisa melakukannya, hidupmu gagal”. Pesan almarhum ayahnya terngiang terus dalam pikiran perempuan paruh baya yang akrab dipanggil Rini itu.

Karena itu, ia ingin selalu menerapkannya dalam hidup sehari-hari, supaya tidak termasuk dalam orang-orang yang hidupnya gagal.
Tahun 1988, Rini menikah dengan seorang pelaut yang sudah 30 tahun bekerja di kapal Jerman. Suaminya mengajak Rini pindah ke Hamburg. Di sana, Rini gigih mencari pekerjaan. Ia mendapatkan pekerjaan sebagai sopir taksi. Bertahun-tahun ia jalani profesi itu pada siang hari. Sedangkan malam harinya, suaminya yang mengemudikan taksi itu. Suaminya sudah alih profesi.

Rini hidup bahagia dengan suaminya. Ia tidka termasuk orang yang gagal dalam hidup ini. Rini merajut hidupnya yang harmonis dengan suaminya, meski mereka berbeda bangsa. Inilah cita-cita sukses yang pernah diangan-angankan oleh Rini.

Memiliki suatu cita-cita itu sangat penting dalam hidup ini. Cita-cita itu memberi motivasi lebih kepada seseorang untuk semakin memacu dirinya dalam meraih sukses. Biasanya orang yang memiliki cita-cita itu orang yang mau bekerja keras. Ia tidak berpangku tangan saja sambil mengharapkan bulan jatuh dari langit.

Orang yang memiliki cita-cita dan ingin meraih cita-citanya itu juga memiliki peluang-peluang untuk maju. Namun ia selalu berusaha untuk menangkap peluang-peluang itu. Ia tidak membiarkan peluang-peluang itu datang kepada dirinya. Ia mesti mengejarnya sampai dapat.

Hidup yang penuh warna-warni ini menawarkan berbagai peluang kepada manusia. Soalnya, apakah manusia mampu menangkap peluang-peluang itu atau tidak? Untuk itu, manusia mesti memiliki kecerdasan dan kecerdikan serta ketulusan dalam hidup ini. Tiga hal ini dapat menjadi bekal bagi seseorang untuk menangkap setiap peluang yang lewat di depan matanya.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus-menerus mencari dan menangkap peluang-peluang yang lewat di depan kita dengan kekuatan yang berasal dari Tuhan. Bagi orang beriman, kekuatan Tuhan itu menjadi andalan hidup. Kekuatan Tuhan itu mampu menghantar seseorang untuk sampai pada cita-cita yang sudah lama digantungkannya.

Mari kita berusaha menangkap peluang-peluang yang ada di hadapan kita dengan tulus. Kita berusaha bersama Tuhan yang menjadi kekuatan kita. Tuhan memberkati. **


Frans de Sales, SCJ

sumber:http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com/2009/11/berusaha-menangkap-peluang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar