Pekan Prapaskah I (U) Sta. Eufrasia; B. Ludovikus dr Casoria
Bacaan I: Kej. 2:7–9; 3:1-7
Mazmur : 51:3–4,5–6a,12–13,14,17; R: lih. 3a
Bacaan II : Rm. 5:12–19 (Rm. 5:17–19)
Bacaan Injil : Mat. 4:1–11

Renungan
Seorang pencuri pernah tertangkap tangan saat hendak mencuri di sebuah seminari. Rektor seminari yang terbangun karena gaduh, menemui pencuri yang sedang dikelilingi para frater. Ketika ditanya alasannya, pencuri itu mengatakan bahwa dirinya amat lapar dan bermaksud mencari makanan. Saat disodorkan sepiring nasi dengan lauk seadanya, pencuri langsung melahapnya. Ia memang terlihat sungguh kelaparan.
Lapar sering membuat orang kehilangan akal sehat dan pertimbangan-pertimbangan moral. Apa pun bisa dilakukan demi sesuap nasi. Rupanya, lapar tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman. Manusia dapat pula mengalami lapar dan haus akan kekuasaan atau harta. Orang yang lapar dan haus kekuasaan, dapat melakukan apa pun demi meraih apa yang diinginkannya. Bahkan, tidak jarang ia harus menyikut kiri-kanan untuk melicinkan jalannya. Hal yang sama dapat menimpa mereka yang haus akan harta benda. Sering kita dengar, karena berebut harta warisan, sebuah keluarga yang semula rukun menjadi terpecah-belah.
Yesus, pada saat berada pada puncak kelaparan, karena berpuasa selama 40 hari, mendapat tiga kali godaan yang menggiurkan. Yesus telah memberi contoh, ketika kita memiliki keyakinan teguh pada penyelenggaraan Ilahi, kita dapat mengatasi kerapuhan manusiawi kita.
Doa: Tuhan Yang Mahabesar, berilah aku keyakinan teguh akan kebaikan dan perlindungan-Mu. Dengan demikian, ketika aku lemah, aku tidak goyah dan jatuh oleh godaan di sekitarku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar