Pekan Prapaskah III (U)Sta. Emma; St. Cyrilus dr Alexandria;
St. Rupertus; Nikodemus; Sta. Lucy Filipini
Bacaan I: Kel. 17:3–7
Mazmur : 95:1–2,6–7,8–9; R: 8
Bacaan II : Rm. 5:1–2,5–8
Bacaan Injil : Yoh. 4:5–42
(Yoh. 4:5–15,19b–26,39a,40–42)

Renungan
Keluarga Yohanes Surono memiliki sebuah lukisan Yesus di rumahnya. Dalam lukisan itu, Yesus digambarkan sedang menggendong seekor anak domba di pundak-Nya. Wajah Yesus terlihat bersih, teduh, dan amat manis. Siapa pun yang memandang lukisan itu akan memiliki kesan bahwa Yesus adalah seorang yang berhati lembut dan penuh welas asih.
Suatu hari Surono melihat sebuah lukisan Yesus yang berbeda dari biasanya. Yesus dilukiskan sedang berusaha keras menyelamatkan seekor anak domba. Tangan kiri Yesus berpegangan pada dahan pohon, sementara tangan kanannya berusaha menggapai anak domba yang terperangkap pada semak-semak. Jubah Yesus terlihat kotor berdebu sementara tangan dan kaki Yesus tergores karang di sana-sini. Surono terpana melihat lukisan itu. Lukisan ini menggambarkan sisi lain kepribadian Yesus yang tidak pernah dipikirkannya: seorang yang bersedia berjuang keras demi menyelamatkan dombanya.
Lewat lukisan yang dilihatnya, Surono mengenal pribadi Yesus yang berbeda-beda. Wanita Samaria dalam Injil juga mengenal Yesus secara bertahap. Semula ia mengira Yesus adalah musafir yang sedang kehausan. Kemudian, ia menduga Yesus itu seorang peramal. Pada akhirnya, wanita ini mengakui Yesus sebagai Mesias, anak Allah.
Tidak mudah mengenal Yesus seutuhnya. Ada banyak sisi kehidupan Yesus yang bisa digali terus. Untuk mengenal Yesus sepenuhnya, mesti ada kesediaan untuk mendengarkan-Nya dan lebih-lebih kesediaan untuk bertobat, seperti yang dilakukan oleh wanita Samaria.
Doa: Tuhan Yesus Kristus, terima kasih bahwa aku Kauperkenankan untuk semakin mengenal-Mu lebih baik. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar