Pekan Prapaskah III (U) St. Bertold; St. Yonah dan Berikjesu
Bacaan I: Dan. 3:25,34–43
Mazmur : 25:4bc–5ab,6–7bc,8–9; R: 6a
Bacaan Injil : Mat. 18:21–35

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Renungan
Veronica adalah seorang guru agama yang cantik dan kreatif. Suatu hari ia bertanya kepada murid-muridnya, ”Siapa yang memiliki musuh atau orang yang kalian benci, silakan tunjuk jari!” Hampir semua murid menunjukkan jarinya. ”Nah, anak-anak, mulai besok, kalian harus membawa tomat sebanyak orang yang kalian benci. Tomat itu harus kalian bawa ke mana pun kalian pergi. Kalian hanya boleh membuang tomat bila kalian sudah memaafkan orang yang kalian benci itu!” jelas sang guru.
Keesokan harinya semua murid datang sambil membawa tomat di dalam sakunya. Ada yang membawa satu, dua, bahkan ada juga yang membawa empat tomat. Pada awalnya murid-murid senang karena merasa mendapat suatu permainan baru. Pada hari yang ketiga, beberapa murid mulai mengeluh. Namun, sang guru tetap memaksa mereka untuk tetap membawa tomat-tomat itu sesuai dengan kesepakatan. Seminggu kemudian hampir semua murid mengatakan tidak tahan. Salah seorang murid yang membawa tiga tomat malah menangis sambil berkata, ”Bu guru, saya sudah tidak tahan lagi. Tomat-tomat ini sudah membusuk dan bau sekali!” ”Jika begitu, janganlah kamu menyimpan rasa benci lagi dan engkau tidak perlu membawa tomat-tomat yang sudah membusuk itu ke mana pun kalian pergi,” jawab sang guru.
Membenci atau memusuhi orang adalah ibarat membawa barang busuk dalam hidup kita. Hidup kita akan terus terusik ke mana pun kita pergi. Sebaliknya, pengampunan tidak hanya membawa kelegaan kepada mereka yang diampuni, tetapi juga kepada mereka yang mengampuni.
Doa: Bapa Yang Maha Pengampun, lembutkanlah hatiku sehingga aku selalu bersedia memaafkan siapa pun yang bersalah kepadaku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar