Pekan PASKAH II (P)St. Rachel; St. Gemma Galgani;
B. Yosef Maria Rubio; St. Fidelis dr Sigmaringen
Bacaan I: Kis. 5:17–26
Mazmur : 34:2–3,4–5,6–7,8–9; R: 7a
Bacaan Injil : Yoh. 3:16–21
”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barang siapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barang siapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barang siapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barang siapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Renungan
Terhadap aneka kejahatan atau orang-orang yang bersalah, kita memiliki sikap yang beragam. Tidak sedikit orang yang mengutuki orang-orang yang dianggapnya jahat, mengharapkan hukuman yang seberat-beratnya, atau berharap sesuatu yang buruk menimpa orang-orang seperti itu.
Sikap tersebut sangat berbeda dengan sikap Tuhan kepada kita. Bukankah kita manusia sering membuat kesalahan terhadap Tuhan, tetapi Tuhan tidak menghakimi kita. Tuhan justru hendak menyelamatkan kita dengan mengampuni kesalahan kita. Karya penyelamatan Tuhan dialami oleh rasul-rasul melalui malaikat Tuhan yang membebaskan mereka dari penjara. Malaikat Tuhan tidak menghukum orang-orang yang telah memasukkan para rasul ke dalam penjara, melainkan hanya melepaskan para rasul. Oleh karena itu, dalam segala kerapuhan, marilah kita datang kepada Tuhan dan berserah diri kepada kerahiman-Nya. Seperti Tuhan yang tidak menghakimi kita, hendaknya kita pun tidak saling menghakimi, melainkan siap mengulurkan tangan membantu mereka yang lemah dan berdosa.
Doa:Tuhan, karena keegoisanku, aku lebih suka menghakimi daripada menyelamatkan. Seperti Engkau yang mengampuni kelemahan dan dosaku, ajari aku untuk berbagi pengampunan kepada sesama. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar