Selasa, 5 Juli 2011
Pekan Biasa XIV (H)
St. Antonius Maria Zakharia
Bacaan I : Kej. 32:22–32
Mazmur : 17:1,2–3,6–7,8b,15; R: 15a
Bacaan Injil : Mat. 9:32–38
Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: ”Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel.” Tetapi orang Farisi berkata: ”Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Renungan
Sering terdengar komentar atau keluhan bahwa semakin lama semakin sedikit anak muda yang bersedia menjadi imam. Jumlah umat bertambah banyak, tetapi jumlah imam semakin sedikit—”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Gereja tidak hanya sekadar membutuhkan banyak tenaga, tetapi juga pekerja yang berkualitas. Banyaknya pekerja, tidak menjamin baik dan beresnya pekerjaan. Seorang pekerja dituntut mampu melalui masa-masa genting; motivasi panggilannya menjadi pekerja kebun anggur Tuhan dimurnikan oleh beratnya tantangan, besarnya tanggung jawab yang bisa terasa sebagai beban berat. Pekerja sejati adalah pekerja yang tahan uji dan selalu bersukacita dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Menjadi pelayan Tuhan bukanlah jalan untuk mengejar kedudukan dan tempat terhormat di kalangan umat dan masyarakat. Bukan tidak mungkin, kecenderungan itu selalu ada. Maka, kita hendaknya senantiasa memurnikan hidup panggilan kita. Pemurnian panggilan dilakukan dengan memeriksa diri setiap saat, belajar melayani tanpa pamrih, dengan cuma-cuma, tidak menempatkan diri di pusat sebagai yang dipertuan, melainkan sebagai hamba yang melayani.
Doa
Ya Tuhan, semoga para imam, biarawan/biarawati yang bekerja mewartakan karya keselamatan-Mu menjadi pewarta yang sejati, yang selalu memusatkan seluruh perhatian mereka hanya pada kehendak-Mu. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar