Pekan Biasa XVI (H) Penampakan I Maria kepada Sta. Catharina Laboure; St. Frederik dr Utrecht; St. Simforosa dan putra-putranya
Bacaan I : Kel. 14:5–18
Mazmur : Kel. 15:1–2,3–4,5–6; R: 1
Bacaan Injil : Mat. 12:38–42

Renungan
Walaupun berkali-kali Tuhan bersabda bahwa Dia akan selalu menyertai umat-Nya, terlebih dalam kesulitan dan beban berat, tetapi sering kali manusia gampang takut pada kesulitan, ancaman, dan bahaya yang dihadapinya. Demikianlah gambaran orang-orang Israel yang sedang ngalami pembebasan dari penindasan orang-orang Mesir. Mereka marah dan bahkan mengumpat Musa dengan mengatakan lebih baik tetap hidup dalam perbudakan daripada dalam pelarian menuju kemerdekaan dan keselamatan itu. Demikian kata mereka, ”Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir” (Kel. 14:12). Musa justru dianggap mengganggu ketenteraman hidup mereka sebagai budak. Mereka tidak ingat lagi bahwa Allah yang mengawali seluruh usaha pembebasan itu tidak sepicik pikiran manusia: memulai sesuatu karya, tetapi tidak menyelesaikannya atau malah meninggalkannya karena bosan.
Penyerahan dan kepasrahan hidup ke dalam tangan kuasa kasih Allah perlu kita tingkatkan supaya kita tidak menjadi seperti orang Israel, yang justru memarahi Dia yang mau menyelamatkan hidup mereka. Akan tetapi, pasrah dan menyerah dalam kuasa tangan kasih Tuhan tidak berarti berdiam diri, melainkan seperti yang disabdakan Allah kepada Musa, yakni melakukan sesuatu. Bukan Allah sendiri yang bekerja, sementara kita berteriak-teriak dalam doa atau duduk tenang-tenang tanpa berbuat sesuatu.
Doa:
Ya Tuhan, aku sering kurang berpasrah pada kehendak-Mu yang menyelamatkanku. Aku berpikir seolah aku mampu melakukan sesuatu, dan jika aku gagal aku menyalahkan Engkau. Jadikanlah aku orang yang mentaati kehendak dan Sabda-Mu. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar