Pekan Biasa XIX (H)Sta. Radegundis dr Turingia;
Sta. Yohana Fransiska de Chantal; St. Sabas dr Goth
Bacaan I: Yos. 24:1–13
Mazmur : 136:1–3,16–18,21–22,24
Bacaan Injil : Mat. 19:3–12

Renungan
Ada rupa-rupa panggilan hidup yang bisa kita pilih dan jalani. Ada yang memilih untuk menikah dan membangun keluarga. Ada juga yang memilih tidak menikah lalu menjadi biarawan-biarawati, menjadi imam, atau mengabdikan hidup semata-mata untuk melayani Tuhan dan sesama. Setiap pilihan memuat hak, sekaligus tanggung jawab bagi si pemilihnya, yang harus dilaksanakan secara konsekuen agar pilihan hidupnya itu sungguh-sungguh bermakna.
Pada bagian akhir Kitab Yosua digambarkan kasih Allah yang begitu besar kepada orang Israel. Allah memilih mereka sebagai umat-Nya, mendampingi mereka sampai menjadi sebuah bangsa yang besar, dan juga melindungi mereka dari segala ancaman. Begitu besar kasih Allah terhadap bangsa pilihan-Nya: Ia memberikan Tanah Terjanji yang mereka peroleh tanpa bersusah payah; memiliki kota-kota tanpa membangunnya; dan memetik anggur dan zaitun dari kebun yang tidak mereka tanam sendiri. Itulah tanggung jawab. Itulah konsekuensi dari sebuah pilihan.
Ketika kita sudah menentukan pilihan, maka kita harus berani menjalaninya sepenuh hati. Juga jangan ”menduakan”, atau ”menggandakan” pilihan, hanya untuk mewujudkan egoisme kita. Yesus mengajak kita untuk tidak bertegar hati. Belajar dari kasih Allah yang begitu besar kepada umat pilihan-Nya, maka begitu juga seharusnya besarnya kasih kita terhadap apa yang telah kita pilih dengan bebas.
Doa: Tuhan, Engkau setia kepada umat pilihan-Mu. Aku ingin belajar setia juga sebagaimana Engkau perlihatkan dalam hidupku ini. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar