Jumat, 5 Agustus 2011
Pekan Biasa XVIII (H)
Pemberkatan Gereja Basilika SP Maria; Sta. Nonna
Bacaan I : Ul. 4:32–40
Mazmur : 77:12–13,14–15,16,21; R: 12a
Bacaan Injil : Mat. 16:24–28
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam kerajaan-Nya.”
Renungan
Serombongan pemuda beringas berteriak-teriak sambil mengacungkan golok ke arah jemaat yang sedang beribadah mengisi masa Prapaskah di rumah Pak Paulus. Mereka tidak setuju karena rumah tinggal (dianggap) bukanlah tempat ibadah. Apalagi ibadah dilengkapi dengan nyanyian pujian yang mereka anggap mengganggu ketenangan lingkungan. Tidak ada kompromi, semua jemaat digiring bak pesakitan menuju kantor polsek setempat untuk diinterogasi. Akhirnya, Pak Paulus diminta menandatangani perjanjian bermeterai agar tidak lagi menggunakan rumahnya untuk beribadah bersama.
Melalui Musa, Allah memurnikan kualitas iman umat-Nya sebelum memasuki ”Tanah Terjanji”. Hanya yang tahan banting, yang berpegang pada ketetapan dan perintah-Nya yang diperkenankan-Nya masuk. Permintaan yang sama diulangi lagi oleh Yesus kepada murid-murid-Nya, ”Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, harus berani memikul salibnya.” Itulah kualitas kemuridan yang diminta-Nya.
Kemuridan adalah sebuah proses panjang. Melalui Pembaptisan, kita mengawali masa resmi kemuridan, yang akan terus berproses sepanjang hidup. Bukan jalan mudah, lancar, dan serba enak yang harus kita lalui, tetapi juga jalan berliku, penuh kesulitan dan tantangan, yang kita namai ”jalan salib hidup” kita.
Doa
Tuhan Yesus, jadikan hatiku semakin menyerupai Hati Kudus-Mu yang aku muliakan pada Jumat Pertama ini. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar