Selasa, 23 Agustus 2011
Pekan Biasa XXI (H) Sta. Rosa da Lima; St. Filipus Benizi
Bacaan I: 1Tes. 2:1–8
Mazmur : 139:1–3,4–6; R: 1a
Bacaan Injil : Mat. 23:23–26
”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
Renungan
Tepuk tangan meriah mengakhiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di PT Abal Abalan. Para pemegang saham bergembira atas kinerja jajaran direksi dan manajemen yang berhasil membukukan laba sangat memuaskan. Selain itu, RUPS juga memutuskan menghibahkan 10% laba untuk pembangunan panti asuhan dan 10% lagi untuk dana pendidikan calon imam di seminari setempat.
Kabar gembira dari RUPS juga disampaikan kepada Pastor Paroki setempat. Kemudian sambil menyatakan terima kasihnya, Pastor Paroki mengajukan beberapa pertanyaan, antara lain apakah karyawan sudah digaji dengan wajar; apakah kaidah keadilan diterapkan dalam bisnis; apakah kejujuran dan etika bisnis telah mendapat tempat utama dalam pengelolaan perusahaan? Ia berharap agar prinsip-prinsip moral Kristiani mendapat tempat terhormat di sana.
Perusahaan berkembang karena kinerja yang baik, bukan karena dilakukan dengan curang, manipulatif, bahkan menindas orang lain. Tak ada artinya memberikan sumbangan dalam jumlah besar kalau dananya diperoleh dari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran iman kita. Kalau itu yang terjadi, apa bedanya kita dengan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Kita harus belajar dari pengalaman Jemaat Tesalonika, yang tetap setia berpegang pada ajaran-ajaran iman yang telah mereka terima, tak goyah dalam situasi apa pun.
Doa:Tuhan, semoga pengelolaan lembaga-lembaga duniawi yang Kaupercayakan kepadaku dapat kulakukan dengan baik tanpa mengabaikan kaidah moral dan imanku. Amin.
sumber:Ziarah batin 2011
Pekan Biasa XXI (H) Sta. Rosa da Lima; St. Filipus Benizi
Bacaan I: 1Tes. 2:1–8
Mazmur : 139:1–3,4–6; R: 1a
Bacaan Injil : Mat. 23:23–26
”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
Renungan
Tepuk tangan meriah mengakhiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di PT Abal Abalan. Para pemegang saham bergembira atas kinerja jajaran direksi dan manajemen yang berhasil membukukan laba sangat memuaskan. Selain itu, RUPS juga memutuskan menghibahkan 10% laba untuk pembangunan panti asuhan dan 10% lagi untuk dana pendidikan calon imam di seminari setempat.
Kabar gembira dari RUPS juga disampaikan kepada Pastor Paroki setempat. Kemudian sambil menyatakan terima kasihnya, Pastor Paroki mengajukan beberapa pertanyaan, antara lain apakah karyawan sudah digaji dengan wajar; apakah kaidah keadilan diterapkan dalam bisnis; apakah kejujuran dan etika bisnis telah mendapat tempat utama dalam pengelolaan perusahaan? Ia berharap agar prinsip-prinsip moral Kristiani mendapat tempat terhormat di sana.
Perusahaan berkembang karena kinerja yang baik, bukan karena dilakukan dengan curang, manipulatif, bahkan menindas orang lain. Tak ada artinya memberikan sumbangan dalam jumlah besar kalau dananya diperoleh dari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran iman kita. Kalau itu yang terjadi, apa bedanya kita dengan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Kita harus belajar dari pengalaman Jemaat Tesalonika, yang tetap setia berpegang pada ajaran-ajaran iman yang telah mereka terima, tak goyah dalam situasi apa pun.
Doa:Tuhan, semoga pengelolaan lembaga-lembaga duniawi yang Kaupercayakan kepadaku dapat kulakukan dengan baik tanpa mengabaikan kaidah moral dan imanku. Amin.
sumber:Ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar