Rabu, 14 September 2011

Kamis, 15 September 2011~Pw SP Maria Berdukacita

Kamis, 15 September 2011
Pekan Biasa XXIV
Pw SP Maria Berdukacita (P); Sta. Katarina Fieschi dr Genoa; St. Nikomedes
Bacaan I : 1Kor. 12:31–13; atau Ibr. 5:7–9
Mazmur : 33:2–3,4–5,12,22
Bacaan Injil : Luk. 2:33–35 atau Luk. 7:31–35


Renungan

Gereja Katolik mengakui Bunda Maria sebagai sebuah rahmat dari Tuhan bagi umat-Nya. Bahkan, di dalam Gereja Katolik, ada banyak devosi kepada Bunda Maria, seperti Doa Rosario dan Novena Tiga Salam Maria.
Dalam sebuah diskusi, ada seseorang yang bertanya, ”Apakah berdoa di depan patung Bunda Maria tidak bisa disamakan dengan menyembah berhala?” Jawabnya tentu ”tidak”. Umat Katolik tidak [boleh] menyembah patung Bunda Maria. Kita hanya berdoa memohon perlindungan dan perantaraan Bunda Maria. Adapun patung hanyalah sarana untuk mendekatkan kita dengan Bunda yang kita ajak berbicara—seperti ibu kita.

Hari ini kita memperingati Santa Perawan Maria Berdukacita. Mengapa Bunda Maria berdukacita? Semasa hidupnya, sebagai bunda Yesus, Maria sering kali berduka. Gereja Katolik memberinya gelar Mater Dolorosa (Bunda Dukacita). Kita pun sering mendengar istilah Tujuh Kedukaan Maria. Nubuat Simeon dalam Injil hari ini adalah salah satu dari kedukaan Maria itu. Kedukaan yang lainnya adalah pengungsian ke Mesir; Yesus hilang di Bait Allah pada usia 12 tahun; Yesus ditangkap, diadili, dan disiksa dalam Jalan Salib; Yesus disalibkan dan wafat; Yesus diturunkan dari salib dan dibaringkan di pangkuannya; Yesus dimakamkan. Namun, Bunda Maria tidak pernah mengeluh dan menyalahkan siapa pun. Ia selalu menyimpan segala duka itu di dalam hati dan merenungkannya (bdk. Luk. 2:19)—hal yang patut kita teladani.
Sampai saat ini pun, Bunda Maria masih sering berduka. Apakah yang menyebabkannya? Ia berduka jika kita menghina Yesus dengan banyak melakukan dosa. Ia berduka jika kita melanggar hukum kasih Allah.

Doa
Ya Bapa, terima kasih karena Engkau telah memberikan seorang Bunda sebagai rahmat bagiku. Ya Bunda Maria, doakanlah aku yang berdosa ini, sekarang dan waktu aku mati. Amin.

sumber :Ziarah Batin 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar