Rabu, 7 September 2011
Pekan Biasa XXIII (H) Sta. Regina
Bacaan I: Kol. 3:1–11
Mazmur : 145:2–3,10–11,12-13ab; R: 9a
Bacaan Injil : Luk. 6:20–26
Lalu
Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: ”Berbahagialah, hai kamu
yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah,
hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan
tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci
kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak
namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan
bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga; karena
secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu
telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini
kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini
tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika
semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang
mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Renungan
Banyak
orang yang mencari kebahagiaan, tetapi hanya sedikit yang
menemukannya. Sebab, mereka mencari kebahagiaannya tidak pada Allah,
melainkan pada hal-hal duniawi.
Pada hari ini,
Tuhan Yesus menunjukkan letak dan jalannya. Bagi Yesus, hidup bahagia
terletak hanya pada Allah. Kalau kita sungguh percaya dan
menggantungkan seluruh hidup kita pada Allah, maka kita akan menemukan
kebahagiaan yang sejati. Sabda bahagia dan sabda celaka yang diucapkan
Yesus pada hari ini dapat menjadi pedoman sekaligus peringatan bagi
perjalanan hidup kita. Miskin bisa menjadi berkah bila dimanfaatkan
untuk berkembang dalam hidup. Kaya bisa menjadi kutuk bila orang puas
dan tidak lagi membutuhkan Allah dan sesamanya. Hidup miskin atau kaya
patut disyukuri dan dinikmati. Sebab yang menentukan kebahagiaan hidup
kita bukan keduanya, melainkan rasa syukur kita kepada Allah.
Tuhan
Yesus sungguh mengasihi kita. Dia menunjukkan jalan bahagia untuk
hidup kita. Kita dengarkan Sabda-Nya hari ini dan kita jadikan pedoman
sebagai arah dan tujuan hidup kita.
Doa: Ya Tuhan,
Engkau telah menciptakan manusia untuk menemukan kebahagiaan dalam
Engkau. Peliharalah kerinduanku akan Engkau. Biarlah hatiku selalu
berkobar-kobar untuk mencari-Mu. Amin.
sumber:Ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar