Selasa, 06 September 2011

Rabu, 7 September 2011 (Ziarah batin 2011)

Rabu, 7 September 2011
Pekan Biasa XXIII (H)
Sta. Regina
Bacaan I: Kol. 3:1–11
Mazmur : 145:2–3,10–11,12-13ab; R: 9a
Bacaan Injil : Luk. 6:20–26

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: ”Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Ber­bahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan ber­gembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”


Renungan

Banyak orang yang mencari kebahagiaan, tetapi hanya sedikit yang menemukannya. Sebab, mereka mencari kebahagiaannya tidak pada Allah, melainkan pada hal-hal duniawi.


Pada hari ini, Tuhan Yesus menunjukkan letak dan jalannya. Bagi Yesus, hidup bahagia terletak hanya pada Allah. Kalau kita sungguh percaya dan menggantungkan seluruh hidup kita pada Allah, maka kita akan menemukan kebahagiaan yang sejati. Sabda bahagia dan sabda celaka yang diucapkan Yesus pada hari ini dapat menjadi pedoman sekaligus peringatan bagi perjalanan hidup kita. Miskin bisa menjadi berkah bila dimanfaatkan untuk berkembang dalam hidup. Kaya bisa menjadi kutuk bila orang puas dan tidak lagi membutuhkan Allah dan sesamanya. Hidup miskin atau kaya patut disyukuri dan dinikmati. Sebab yang menentukan kebahagiaan hidup kita bukan keduanya, melainkan rasa syukur kita kepada Allah.

Tuhan Yesus sungguh mengasihi kita. Dia menunjukkan jalan bahagia untuk hidup kita. Kita dengarkan Sabda-Nya hari ini dan kita jadikan pedoman sebagai arah dan tujuan hidup kita.

Doa: Ya Tuhan, Engkau telah menciptakan manusia untuk menemukan kebahagiaan dalam Engkau. Peliharalah kerinduanku akan Engkau. Biarlah hatiku selalu berkobar-kobar untuk mencari-Mu. Amin.

sumber:Ziarah batin 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar