Pekan Biasa XXIII
Pesta Kelahiran SP Maria (P)
Bacaan I: Mi. 5:1–4a atau Rm. 8:28–30
Mazmur : 13:6ab,6cd; R: Yes. 61:10
Bacaan Injil : Mat. 1:1–16,18–23

Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: ”Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Allah menyertai kita.
Renungan
Hari ini Gereja sedunia merayakan pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Perayaan hari ini mau mengungkapkan iman Gereja kepada karya Allah yang sungguh nyata dalam hidup Maria. Gereja sungguh menghormati dan mengasihi Maria sebagai perempuan yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam karya keselamatan Allah.
Dalam karya keselamatan-Nya, Allah memanggil dan memilih Maria sebagai ibu Yesus. Sebagai ibu, Maria mengandung, melahirkan, dan membesarkan Yesus. Banyak persoalan yang menantang dalam menjalankan tugas panggilannya ini. Banyak peristiwa aneh yang Dia jumpai dan sulit untuk dipahami. Meski demikian, Dia tetap mau belajar untuk percaya dan taat menjalaninya. Allah tidak pernah salah memilih orang. Dia memilih orang yang tepat untuk menjalankan tugas sesuci itu.
Pesta hari ini menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk merenungkan karya Allah dalam hidup Maria. Dan sampai sekarang pun, Allah masih membutuhkan orang-orang seperti Maria. Orang-orang yang mau terbuka terhadap panggilan-Nya dan terlibat dalam karya penyelamatan-Nya.
Doa: Ya Allah, Engkau memilih Maria menjadi tempat kediaman-Mu di dunia ini. Kuduskanlah hidupku untuk menjadi tempat kehadiran-Mu yang menyelamatkan. Amin.
sumber:Ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar