Jumat, 9 September 2011
Pekan Biasa XXIII (H) St. Petrus Klaver; B. Frederik Ozanam
Bacaan I: 1Tim. 1:1–2,12–14
Mazmur : 16:1,2a,5,7–8,11; R: lih. 5a
Bacaan Injil : Luk. 6:39–42
Yesus
mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: ”Dapatkah orang
buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam
lobang?
Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Mengapakah
engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di
dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat
berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar
yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak
engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu,
maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu
dari mata saudaramu.”
Renungan
Mengapa
hidup kita lambat untuk menjadi sempurna? Sebab, kita punya kebiasaan
kurang bagus seperti ini: cepat melihat kekurangan orang lain, tetapi
lambat untuk melihat dan mengakui kekurangan kita sendiri. Kita selalu
merasa lebih baik dan lebih sempurna dari orang lain.
Kebiasaan
dan sikap seperti inilah yang dikecam oleh Yesus dalam Injil hari ini.
Melalui sebuah perumpamaan, Yesus mengecam gaya hidup orang Farisi
yang suka menunjukkan kesalahan orang lain, sementara mereka sendiri
tidak menyadari dan mengakui kekurangannya sendiri. Mereka begitu sibuk
memperhatikan dan menilai hidup sesamanya, sedangkan hidup mereka
sendiri terabaikan. Orang-orang Farisi adalah kumpulan orang-orang yang
merasa punya hak untuk menilai kehidupan orang lain. Itulah gaya hidup
orang-orang munafik yang dikecam oleh Yesus hari ini.
Hidup
kita tidak akan menjadi sempurna karena menunjukkan kekurangan sesama
kita—apalagi mengadili sesama kita. Hidup yang sempurna justru dimulai
saat orang berani dan jujur menyadari, mengakui, dan kemudian
memperbaiki kekurangannya sendiri.
Orang yang sungguh
beriman tidak akan menggunakan banyak waktunya untuk menilai orang
lain, melainkan untuk memperhatikan dan memperbaiki hidupnya.
Doa: Ya Yesus, Engkau tidak berkenan dengan orang yang munafik. Hindarkanlah hidupku dari kemunafikan. Amin.
sumber :Ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar