Selasa, 20 September 2011
Pekan Biasa XXV Pw St. Andreas Kim Tae-gon, Im dan Paulus Chong Ha-sang, dkk, Mrt- Korea (M); Sta. Kolumba dan Pamposa; St. Eustakius
Bacaan I: Ezr. 6:7–8,12b,14–20
Mazmur : 122:1–2,3–4a, 4b–5; R: 1
Bacaan Injil : Luk. 8:19–21
Ibu
dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat
mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya:
”Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan
Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka: ”Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku
ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”
Renungan
Hari
ini, Tuhan Yesus mengajar para murid-Nya bagaimana mereka harus
membangun persaudaraan yang sejati. Persaudaraan yang dihayati para
murid-Nya harus melampaui batas-batas manusiawi. Mereka hendaknya
bersaudara tidak hanya dengan mereka yang sedarah, melainkan dengan
semua orang yang sama-sama mau mendengarkan dan melaksanakan Firman
Allah. Yang menjadi dasar persaudaraan mereka adalah Yesus dan kehendak
Allah. Siapa pun yang mau mendengarkan dan melaksanakan Firman Allah
itulah saudara mereka.
Hari ini kita juga diajak Yesus
untuk membangun persaudaraan berdasarkan iman kita. Kita membangun
persaudaraan yang lebih inklusif. Janganlah bersaudara hanya dengan
mereka yang sehati dan sepikiran dengan kita, melainkan dengan siapa
pun yang punya kemauan baik untuk melaksanakan kehendak Allah. Kita
harus keluar dari kelompok kita. Orang Kristiani harus menjadi suatu
persekutuan yang terbuka terhadap siapa pun. Hanya dengan demikianlah,
hidup kita akan menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan.
Doa:
Ya Yesus, Engkau menghendakiku untuk membangun persaudaraan melampaui
batas-batas kemanusiaanku. Jadikanlah hidup kebersamaanku menjadi suatu
kesaksian akan kehadiran-Mu yang nyata. Amin.
sumber :Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar