Jumat, 11 November 2011
Pekan Biasa XXXIIPw St. Martinus dr Tours, Usk (P)
St. Theodorus Konstantinopel; St. Mennas
Bacaan I : Keb. 13:1–9
Mazmur : 19:2–3,4–5; R: 2a
Bacaan Injil : Luk. 17:26–37
”Dan
sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak
pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan
dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu
datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti
yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan
menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar
dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan
membinasakan mereka semua.
Demikianlah halnya kelak pada hari, di
mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang
di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah,
janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang
sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot!
Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku
berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat
tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada
dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa
dan yang lain akan ditinggalkan.”
[Kalau ada dua orang di ladang,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.] Kata mereka
kepada Yesus: ”Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: ”Di mana ada
mayat, di situ berkerumun burung nasar.”
Renungan
Sepanjang
sejarah manusia, ada banyak ramalan, buku, dan film, yang
menggambarkan akhir dunia, bahkan menyebutkan kapan kiamat akan terjadi.
Berhadapan dengan kenyataan itu, beragam tanggapan muncul. Ada yang
kebingungan, sebagian lagi tidak peduli, dan sebagian yang lain secara
hati-hati menanggapi. Kita pun menjadi bagian dari zaman yang mungkin
digelisahkan oleh hal-hal macam itu. Bagaimana kita bersikap?
Jelas
bagi kita bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan kiamat datang.
Malaikat-malaikat pun tidak tahu. Yesus pun tidak tahu. Hanya Bapa yang
tahu. Hari ini Yesus mengajak kita untuk mengambil sikap tertentu
dalam menghadapi hari kedatangan-Nya. Yesus menganjurkan kita untuk
tetap berada di tempat kita, melakukan apa yang baik yang kita kerjakan
saat ini. Tidak perlu bingung, tidak perlu mengkhawatirkan apa pun.
Biarlah semua berjalan sebagaimana seharusnya. Itulah semangat
kepasrahan aktif menantikan kedatangan Tuhan.
Doa:
Tuhan, meski mungkin kiamat segera datang, buatlah aku tetap tenang
menjalankan tugas-tugas harianku dengan lebih baik. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar