Selasa, 08 November 2011

Rabu, 9 November 2011~Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran (ziarah batin 2011)

Rabu, 9 November 2011
Pekan Biasa XXXII
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran (P);
St. Teodorus Tiro
Bacaan I: Yeh. 47:1–2,8–9,12 atau 1Kor. 3:9c–11,16–17
Mazmur : 46:2–3,5–6,8–9; R: 5
Bacaan Injil : Yoh. 2:13–22

Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kam­bing domba dan lembu mereka; uang pe­nukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: ”Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu mem­buat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: ”Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: ”Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?”
Jawab Yesus kepada mereka: ”Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: ”Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.


Renungan

Bangunan gereja kita yakini sebagai rumah Tuhan. Sebagai tanda kehadiran-Nya, di setiap gedung gereja ada tabernakel, yang di dalamnya ditakhtakan Sakramen Mahakudus. Dengan itu, kita diajak untuk senantiasa menyadari kehadiran-Nya lewat penghormatan dan sembah bakti. Penghormatan itu terwujud dalam tindakan-tindakan simbolis. Kita mengambil air suci manakala kita memasuki gereja. Kita kemudian berlutut sebelum duduk di bangku yang disediakan. Selanjutnya, kita berdoa secara pribadi atau mengikuti ibadat bersama umat yang lain.

Apakah memang rumah Tuhan selalu kita perlakukan dengan selayaknya? Tidakkah terkadang rumah Tuhan kita jadikan warung kopi atau café, saat kita ngobrol di dalam gereja? Ataukah kita terkadang tidak bisa membedakan mau pergi ke rumah Tuhan atau pergi ke pasar, manakala pergi ke gereja dengan memakai kaos oblong dan celana tiga perempat?
Bahkan, kita keluar masuk gereja seenaknya saat perayaan Ekaristi! Atau, datang terlambat, pulang cepat-cepat! Pada pesta pemberkatan Gereja Basilika Lateran ini, kita diingatkan lagi untuk memperlakukan rumah Tuhan dengan lebih pantas.

Doa: Tuhan, biarlah rumah-Mu menjadi tempat kudus yang pantas bagiku untuk memuji dan menyembah-Mu. Amin.

sumber : ziarah batin 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar