Selasa, 8 November 2011
Pekan Biasa XXXII (H) Sta. Teoktista; St. Klaudius dkk.
Bacaan I: Keb. 2:23–3:9
Mazmur : 34:2–3,16–17,18–19; R: 2a
Bacaan Injil : Luk. 17:7–10
”Siapa
di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah
ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan
berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum.
Dan sesudah
itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada
hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan
kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala
sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami
harus lakukan.”
Renungan
Pujian
selalu menyenangkan bagi yang menerima. Pujian membuat orang merasa
dihargai. Seorang ibu akan senang kalau masakannya dipuji oleh suami
dan anak-anaknya. Seorang guru akan bangga kalau murid-muridnya masih
mengingatnya. Seorang tukang parkir akan bersyukur kalau orang
mengucapkan terima kasih atas pelayanannya. Pujian memang menyenangkan
dan bisa menjadi dorongan untuk semakin giat bekerja. Namun, pujian
tidak bisa dijadikan landasan untuk bekerja.
Yesus
mengajak kita menjadikan ”semangat hamba” sebagai pedoman dalam
bekerja. Kita perlu bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat
karena memang seharusnya demikian. Ketika hasilnya menjadi hebat dan
luar biasa, kita tidak perlu berteriak-teriak bahwa itu hasil pekerjaan
kita. Bersama Yesus, kita mengatakan, ”Kami adalah hamba-hamba yang
tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
Doa: Ya Tuhan, ajarilah aku untuk lebih rendah hati dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabku. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar