Jumat, 17 Februari 2012
Pekan Biasa VI (H)
St. Teodulus; St. Bonfilio dkk.;
St. Silvinus; St. Nisephorus
Bacaan I: Yak. 2:14–24.26
Mazmur : 112:1–2.3–4.5–6; R: 1
Bacaan Injil : Mrk. 8:34–9:1
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata
kepada mereka: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan
menyelamatkannya.Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia
kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai
ganti nyawanya? Sebab barang siapa malu karena Aku dan karena
perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini,
Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak
dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.” Kata-Nya
lagi kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang
yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat
bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.”
Renungan
Jer basuki mawa bea, kata pepatah. Segala sesuatu menuntut pengorbanan.
Demikian juga halnya mengikuti Yesus. Bila orang ingin mengikuti Yesus,
tidak cukup hanya di dalam hati atau dengan kata-kata saja.
Seorang ibu yang kehilangan suami secara mendadak, harus menghidupi
tiga anaknya. Ibu ini tak berpengalaman mencari uang sebelumnya.
Hari-harinya penuh dengan kegetiran dan perjuangan. Ia menjalaninya
dengan tabah dan dengan tetap percaya kepada kebaikan Yesus. Ibu ini
berhasil membesarkan anak-anaknya dengan baik. Ibu ini merupakan contoh
konkret bagaimana menjadi pengikut Kristus yang baik. Ia tetap setia
baik pada waktu segalanya berjalan lancar maupun ketika semua pintu
seolah-olah tertutup baginya.
Yesus, dalam Injil hari ini mengajak para pengikut-Nya untuk tegar
dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam hidup. Dan, apa
pun tantangannya dan seberat apa pun salib yang dipikul, Yesus
menasihati kita untuk tidak meninggalkan iman kita kepada-Nya.
Tuhan, Bapa yang mahasetia, kuatkanlah aku selalu dan teguhkanlah
imanku, khususnya ketika aku harus melalui jalan yang sakit dan
menyesahkan. Amin.
sumber :ziarah batin 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar