Kamis, 9 Februari 2012
Pekan Biasa V (H)
St. Paulinus Aquileia; St. Aloisius Versiglia
dan Callistus Caravario; Sta. Apolonia; Eusebia Palomino Yenes
Bacaan I: 1Raj. 11:4–13
Mazmur : 106:3–4.35–36.37.40; R: 4a
Bacaan Injil : Mrk. 7:24–30
Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke
sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi
kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah seorang ibu, yang anaknya
perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu
datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Perempuan itu seorang Yunani
bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu
dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: ”Biarlah anak-anak kenyang
dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak
dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi perempuan itu menjawab:
”Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah
yang dijatuhkan anak-anak.” Maka kata Yesus kepada perempuan itu:
”Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar
dari anakmu.” Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak
itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Renungan
Di daerah Ciledug, Cirebon, para remaja biasa saling mengumpat dengan
kata-kata kasar ”Anjing Sia!” (Sunda: Anjing kamu!). Bila kata-kata
tersebut diucapkan di antara mereka, hal itu justru menunjukkan betapa
akrab dan baiknya hubungan mereka. Tidak ada yang marah atau
tersinggung. Namun, bila kata tersebut ditujukan kepada orang yang belum
dikenal, persoalannya menjadi lain. Kata-kata tadi akan diterima
sebagai penghinaan yang amat besar, menyebut atau menyamakan orang lain
dengan anjing memang suatu penghinaan yang besar.
Wanita Yunani yang meminta pertolongan Yesus, seolah tidak peduli
disamakan dengan anjing oleh Yesus. Dengan tetap ”ngotot” ia menjawab,
”Benar Tuan. Tetapi anjing-anjing di bawah meja pun makan remah-remah
yang dijatuhkan anak-anak.” Jawaban wanita ini mengagumkan Yesus dan ia
dipuji karena imannya. Karena imannya itu pula anaknya sembuh. Bebas
dari kuasa setan.
Kisah wanita Yunani di atas menegaskan bahwa barang siapa mencari
Yesus dengan sepenuh hati dan iman, tak akan pernah ditolak. Yesus dan
kuasa rahmat-Nya bukan milik istimewa orang-orang tertentu saja, tetapi
juga menjadi milik kita semua yang menaruh harapan penuh pada-Nya.
Doa:Tuhan Yesus Kristus, tambahkanlah imanku dan bebaskan aku dari yang jahat. Amin.
sumber :ziarah batin 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar