Sabtu, 4 Februari 2012
St. Yosef dr Leonisa; St. Yohanes de Britto;
St. Isidorus dr Mesir; Sta. Katarina dr Ricci;
Sta. Yoana Valois
Bacaan I: 1Raj. 3:4–13
Mazmur : 119:9.10.11.12.13.14; R: 12b
Bacaan Injil : Mrk. 6:30–34
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan
memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Marilah ke tempat yang sunyi,
supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang
begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun
mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri
dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak
banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan
mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat
itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat
sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai
gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Renungan
Semua orang yang memiliki kendaraan tahu bahwa kendaraan mereka tak bisa
digunakan terus-menerus. Kalau tidak, dalam waktu singkat kendaraan
akan hancur atau minimal mogok di jalan. Ada saatnya kendaraan
diistirahatkan, masuk bengkel dan diservis kembali.
Hal yang sama terjadi pada manusia. ”Marilah kita pergi ke tempat
yang sunyi supaya kita sendirian dan beristirahat sejenak,” ujar Yesus
kepada murid-murid-Nya. Yesus menyadari pentingnya menjaga keseimbangan,
perlunya istirahat sesudah kerja keras. Meski demikian, ada saat
tertentu kita diminta ”mengorbankan” waktu istirahat kita demi suatu
kebutuhan yang lebih mendesak dan penting. Itulah hikmah yang kita ambil
dari bacaan Injil hari ini.
Doa: Tuhan Bapa yang baik, berilah aku kesadaran untuk menjaga
keseimbangan hidup dengan berani mengambil waktu untuk beristirahat
secara bertanggung jawab. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar