Rabu, 4 April 2012
Pekan Suci (U)
St. Isidorus dr Sevilla;
St. Benediktus Moor; St. Platon
Bacaan I : Yes. 50:4–9a
Mazmur : 69:8–10.21bcd–22.31.33–34; R: 14cb
Bacaan Injil : Mat. 26:14–25
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama
Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, ”Apa yang hendak
kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka
membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari
kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari
hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan
berkata, ”Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan
Paskah bagi-Mu?” Jawab Yesus, ”Pergilah ke kota kepada si Anu dan
katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam
rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan
murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan
Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus
duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika
mereka sedang makan, Ia berkata, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”
Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi
seorang kepada-Nya: ”Bukan aku, ya Tuhan?” Ia menjawab: ”Dia yang
bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini,
dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai
dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang
olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu
sekiranya ia tidak dilahirkan.” Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu
menjawab, katanya: ”Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: ”Engkau
telah mengatakannya.”
Renungan
Konon, ketika Leonardo da Vinci diminta menggambarkan Perjamuan Malam
Terakhir, ia memerlukan model-model untuk melukiskan wajah Yesus dan
para murid-Nya. Leonardo da Vinci mengalami kesulitan menemukan model
Yesus karena orang tersebut harus memancarkan sifat-sifat Yesus. Setelah
lama mencari, ia akhirnya menemukan seseorang yang tepat.
Selanjutnya, cukup mudah mencari model untuk Petrus, Yakobus,
Andreas, dan murid lainnya. Tetapi, ketika ia harus melukiskan wajah
Yudas, Leonardo da Vinci lagi-lagi mengalami kesulitan. Namun, setelah
lama mencari, akhirnya ia berhasil mendapatkan seseorang yang tepat,
yang ia temukan di suatu ruang pengadilan. Si terdakwa yang dituduh
sebagai pembunuh, penipu, pengkhianat itu menjadi model yang tepat bagi
Leonardo da Vinci untuk melukiskan wajah Yudas. Orang itu pun dibawanya
ke Kapel Sixtina. Ketika Leonardo da Vinci sedang melukis wajah Yudas,
tiba-tiba si penjahat itu menangis. Leonardo da Vinci terkejut, lalu
menanyakan mengapa dia menangis. Penjahat itu berkata, ”Apakah tuan
sudah lupa sama saya? Beberapa tahun lalu saya juga pernah duduk di sini
untuk menjadi model wajah Yesus.”
Pengkhianatan kepada Yesus oleh pengikut-pengikut-Nya masih terjadi
sampai hari ini. Saat ini di sini kita bersemangat mengatakan ”Ya Tuhan,
aku mengasihi-Mu”, namun di luar sana berlaku seperti tidak mengenal
Yesus. Dosa telah mengubah seseorang yang telah suci dibaptis menjadi
seorang pengkhianat.
Doa:Tuhan Yesus, aku berjanji sekali lagi untuk tidak akan mengkhianati-Mu. Amin.
sumber : ziarah baton 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar