Selasa, 03 April 2012

Rabu, 4 April 2012

Rabu, 4 April 2012
Pekan Suci (U)

St. Isidorus dr Sevilla;
St. Benediktus Moor; St. Platon

Bacaan I : Yes. 50:4–9a
Mazmur : 69:8–10.21bcd–22.31.33–34; R: 14cb
Bacaan Injil : Mat. 26:14–25



Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, ”Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk me­­nye­­rahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, ”Di mana Eng­kau kehendaki kami mem­pe­r­siap­­kan per­jamuan Paskah bagi-Mu?” Jawab Yesus, ”Pergi­lah ke kota kepada si Anu dan kata­­kan kepa­da­nya: Pesan Guru: waktu-Ku ham­pir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau mera­ya­kan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid-Nya mela­kukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mere­ka sedang makan, Ia berkata, ”Aku ber­­ka­ta kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”

Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah me­re­ka seorang demi seorang kepada-Nya: ”Bukan aku, ya Tuhan?” Ia menjawab: ”Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangan­­nya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menye­rahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis ten­tang Dia, akan tetapi celakalah orang yang oleh­nya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahir­kan.” Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: ”Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: ”Engkau telah menga­ta­kannya.”

Renungan

Konon, ketika Leonardo da Vinci diminta menggambarkan Perjamuan Malam Terakhir, ia memerlukan model-model untuk melukiskan wajah Yesus dan para murid-Nya. Leonardo da Vinci mengalami kesulitan menemukan model Yesus karena orang tersebut harus memancarkan sifat-sifat Yesus. Setelah lama mencari, ia akhirnya menemukan seseorang yang tepat.

Selanjutnya, cukup mudah mencari model untuk Petrus, Yakobus, Andreas, dan murid lainnya. Tetapi, ketika ia harus melukiskan wajah Yudas, Leonardo da Vinci lagi-lagi mengalami kesulitan. Namun, setelah lama mencari, akhirnya ia berhasil mendapatkan seseorang yang tepat, yang ia temukan di suatu ruang pengadilan. Si terdakwa yang dituduh sebagai pembunuh, penipu, pengkhianat itu menjadi model yang tepat bagi Leonardo da Vinci untuk melukiskan wajah Yudas. Orang itu pun dibawanya ke Kapel Sixtina. Ketika Leonardo da Vinci sedang melukis wajah Yudas, tiba-tiba si penjahat itu menangis. Leonardo da Vinci terkejut, lalu menanyakan mengapa dia menangis. Penjahat itu berkata, ”Apakah tuan sudah lupa sama saya? Beberapa tahun lalu saya juga pernah duduk di sini untuk menjadi model wajah Yesus.”
Pengkhianatan kepada Yesus oleh pengikut-pengikut-Nya masih terjadi sampai hari ini. Saat ini di sini kita bersemangat mengatakan ”Ya Tuhan, aku mengasihi-Mu”, namun di luar sana berlaku seperti tidak mengenal Yesus. Dosa telah mengubah seseorang yang telah suci dibaptis menjadi seorang pengkhianat.

Doa:Tuhan Yesus, aku berjanji sekali lagi untuk tidak akan mengkhianati-Mu. Amin.

sumber : ziarah baton 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar