Selasa, 24 April 2012
PEKAN PASKAH III (P)
St. Fidelis dr Sigmaringen;
Sta. Rosa Virginia Pelletier; Sta. Maria Ufrasia Pelletier
Bacaan I : Kis. 7:51–8:1a
Mazmur : 31:3cd–4.6ab.7b.8a.17.21ab; R: 6a
Bacaan Injil : Yoh. 6:30–35
Maka kata mereka kepada-Nya, ”Tanda apakah yang Engkau perbuat,
supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah
yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang
gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.”
Maka kata Yesus kepada mereka, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku
yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari
Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada
dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, ”Tuhan, berikanlah kami roti itu
senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, ”Akulah roti hidup; barang
siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa
percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Renungan
Apa beda antara orang biasa dengan para kudus? Bacaan pertama
mengisahkan peristiwa pembunuhan Stefanus, martir pertama. Dalam kisah
kematian Stefanus ini sangat kentara perbedaan antara orang biasa dan
orang kudus. Untuk orang biasa, penderitaan sering dijadikan alasan
untuk melukai kesucian jiwanya dengan mengeluh, menyalahkan orang lain
dan menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, bagi orang kudus seperti Stefanus,
penderitaan, penghinaan bahkan siksaan tidak menodai kekudusan
jiwanya. Dia tetap tenang dan tidak terbawa oleh emosi balas dendam.
Dikatakan ’mukanya sama seperti muka seorang malaikat’ bahkan dia
berdoa: ”Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”
Dalam situasi apa pun Stefanus tetap berfokus kepada Allah. Dia
tidak haus nama baik, gengsi atau pujian. Ia telah makan roti hidup
hingga memiliki hidup Allah sendiri. Sementara para pemuka agama
Yahudi berfokus pada egoismenya sendiri. Rasa gengsi sangat tinggi
sehingga mereka mudah tersinggung dan terluap dengan membunuh
orang-orang benar dan baik.
Doa
Tuhan Yesus, biarlah aku makan roti hidup, yaitu diri-Mu sendiri agar aku memiliki hidup kekal. Amin.
sumber : ziarah batin 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar