Jumat, 20 April 2012

Sabttu, 21 April 2012

Sabttu, 21 April 2012
Pekan Paskah II (P),

St. Anselmus; St. Simon bar Sabbae;
St. Konradus dr Parzham

Bacaan I : Kis. 6:1–7
Mazmur : 116:12–13,15–16bc,17–18; R: 1Kor. 10:16
Bacaan Injil : Yoh. 6:16–21

Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus ber­jalan di atas air mendekati perahu itu. Maka keta­­­kutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada me­reka: ”Aku ini, jangan takut!” Mereka mau me­naik­kan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

Renungan

Badai laut itu menakutkan, namun badai kehidupan jauh lebih menggetarkan. Kalau kita sedang diterpa masalah hidup, dikhianati orang yang kita cintai, ditipu orang, digosipkan teman, dsb., rasanya sakit dan menakutkan. Ketika dikuasai oleh ketakutan, kita panik. Dalam kepanikan orang tidak bisa menggunakan akal sehat atau mendengarkan suara hati. Itulah yang dialami oleh para rasul di tengah laut yang sedang diterpa topan dan gelombang laut. Kepanikan itu musnah ketika ada suara yang penuh kuasa: ”Ini Aku, jangan takut!”

Suara itu seperti bagai sebuah tonggak besi kokoh yang bisa kita andalkan agar kita tidak diombang-ambingkan oleh perasaan. Suara itu berasal dari luar tetapi juga sekaligus dari dalam hati kita yang terdalam. Suara yang penuh kuasa itu seperti merengkuh seluruh kerapuhan kita dan kita menjadi sejuk, tenang, dan damai
.
Semakin kita tenang, semakin suara itu menguasai kita dan kita bersatu dengan si pemilik suara itu. Bersatu dengan Dia berarti hidup dalam kuasa kasih-Nya. Inilah tujuan hidup kita. Seperti perahu para Rasul seketika itu juga sampai ke pantai yang dituju bersama Yesus, demikian juga hidup kita berlabuh dalam kasih-Nya yang penuh kuasa.

Doa: Tuhan Yesus, trima kasih atas sabda-Mu yang penuh kuasa. Dengan tinggal tenang dan percaya pada sabda-Mu, badai kehidupan tidak akan menggetarkan aku. Amin.

sumber : ziarah batin 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar