Sabttu, 21 April 2012
Pekan Paskah II (P),
St. Anselmus; St. Simon bar Sabbae;
St. Konradus dr Parzham
Bacaan I : Kis. 6:1–7
Mazmur : 116:12–13,15–16bc,17–18; R: 1Kor. 10:16
Bacaan Injil : Yoh. 6:16–21
Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau,
lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah
gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora
karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil
jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu
itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Aku
ini, jangan takut!” Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan
seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
Renungan
Badai laut itu menakutkan, namun badai kehidupan jauh lebih
menggetarkan. Kalau kita sedang diterpa masalah hidup, dikhianati orang
yang kita cintai, ditipu orang, digosipkan teman, dsb., rasanya sakit
dan menakutkan. Ketika dikuasai oleh ketakutan, kita panik. Dalam
kepanikan orang tidak bisa menggunakan akal sehat atau mendengarkan
suara hati. Itulah yang dialami oleh para rasul di tengah laut yang
sedang diterpa topan dan gelombang laut. Kepanikan itu musnah ketika ada
suara yang penuh kuasa: ”Ini Aku, jangan takut!”
Suara itu seperti bagai sebuah tonggak besi kokoh yang bisa kita
andalkan agar kita tidak diombang-ambingkan oleh perasaan. Suara itu
berasal dari luar tetapi juga sekaligus dari dalam hati kita yang
terdalam. Suara yang penuh kuasa itu seperti merengkuh seluruh kerapuhan
kita dan kita menjadi sejuk, tenang, dan damai
.
Semakin kita tenang, semakin suara itu menguasai kita dan kita
bersatu dengan si pemilik suara itu. Bersatu dengan Dia berarti hidup
dalam kuasa kasih-Nya. Inilah tujuan hidup kita. Seperti perahu para
Rasul seketika itu juga sampai ke pantai yang dituju bersama Yesus,
demikian juga hidup kita berlabuh dalam kasih-Nya yang penuh kuasa.
Doa: Tuhan Yesus, trima kasih atas sabda-Mu yang penuh kuasa.
Dengan tinggal tenang dan percaya pada sabda-Mu, badai kehidupan tidak
akan menggetarkan aku. Amin.
sumber : ziarah batin 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar