Kamis, 19 April 2012

Jumat, 20 April 2012

Jumat, 20 April 2012
Pekan Paskah II (P)
St. Teodorus Trichinas; Sta. Oda
Bacaan I : Kis. 5:34–42
Mazmur : 27:1.4.13–14; R: 4ab
Bacaan Injil : Yoh. 6:1–15







Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, ”Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, ”Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, ”Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Kata Yesus, ”Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: ”Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: ”Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia.” Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Renungan
Kita mengenal banyak orang Katolik yang ”shopping”. Di mana pun ada kegiatan rohani, orang itu pasti hadir. Bahkan tak jarang ikut aktif dalam aneka seminar atau kebaktian yang diselenggarakan oleh Gereja non Katolik, namun cara hidupnya tidak lebih baik. Seperti seorang pemburu, orang ini senantiasa berburu, tetapi tidak atau kurang menikmati hasil buruannya.
Dalam Injil hari ini dikatakan ”orang banyak berbondong-bondong....”—mereka sedang berburu. Apa perintah Yesus? ”Suruhlah orang-orang itu duduk!” Duduk adalah sikap diam, tenang, terbuka dan pasrah. Mereka diminta untuk tidak terus bergerak, berburu, tetapi hening, dan apa yang terjadi? Yesus memberi mereka makan.
Duduk adalah sikap taat untuk menerima anugerah Allah dan meresapkannya sehingga menjadi kenyang. Anugerah Allah berlimpah tanpa batas. Kita tinggal menyadari dan menikmatinya.

Doa
Tuhan Yesus, ajarilah aku memiliki sikap tenang, duduk dan menikmati kasih-Mu. Jangan biarkan aku terus mencari tanpa tujuan. Amin.

sumber : ziarah iman 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar