Jumat, 16 Juli 2010
Sta. Perawan Maria dr Gunung Karmel;
St. Reinildis
Bacaan I : Yes 38:1-6.21-22.7-8
Mazmur : Yes 38:10.11.12abcd.16; R:17b
Bacaan Injil : Mat 12:1-8
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
(Mat 12:1-8)
"Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: ”Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: ”Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”(Mat 12:1-8)
Saudara-saudari dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Ada ungkapan yang mengatakan :"peraturan di buat untuk kita langgar".Cukup nakal juga ungkapan ini di dengar di telinga kita.Namun itulah yang sering terjadi.Lihat saja,para pengendara sepeda motor sering melawan arus lalu lintas (biar irit bensin,dan kalau berputar jalan terlalu jauh),di dalam gereja dilarang buang sampah(tapi masih buang sampah,dengan alasan kalau keluar gereja tidak mungkin sebab misa masih berlangsung),pasangan anda melarang selingkuh (tapi tetap di lakukan,dengan alasan pacar sudah tidak perhatian lagi),dll.
Namun,apakah perbuatan yang dilakukan oleh para murid Yesus dalam warta gembira hari ini,sama dengan contoh yang saya jelaskan di atas?Jawabnya tentu tidak sama.Bahkan Yesus membenarkan kelakuan para murid-Nya ketika orang-orang Farisi mengkritik mereka karena memetik bulir gandum dan memakannya padahal itu adalah hari sabat.Hari dimana orang berhenti bekerja.
Yesus bahkan balik mengkritik sikap orang-orang Farisi itu.Karena mereka hanya menekankan soal ketaatan pada Taurat,lalu memaksakan pelaksanaannya,tetapi mereka melalaikan semangat hukum Taurat itu sendiri.Mereka me nomerduakan manusia.Mereka tidak mengedepankan belas kasih Tuhan.
Kita bersyukur bahwa Yesus membuka mata dan budi agar kita mau datang kepada Tuhan yang berbelas kasih.Janganlah kita berkelakuan seperti orang Farisi yang hanya mementingkan peraturan sebab dapat memberi kesan Allah itu sebagai hakim yang siap menghakimi bukan Allah penuh kasih setia dan penuh belas kasih.
Saudara-saudari terkasih,
Di kisahkan ada seorang ibu yang senang sekali berdoa Rosario.Kemana-mana selalu membawa rosario di sakunya.Ibu ini juga aktif sebagai anggota Legio Maria di gerejanya.Semua umat kagum akan kecintaannya pada Bunda Maria melalui Rosario yang dia panjatkan.
Suatu saat,ketika sedang berdoa Rosario di kamar,anaknya yang berumur 10 tahun menangis.dan di rumah itu sedang tidak ada seorangpun kecuali dia dan anaknya.Makin lama tangis sang anak makin keras.Tapi si Ibu,terus saja berdoa Rosario.
Kebetulan,tidak jauh dari situ ada seorang suster yang sedang lewat,dan heran,kenapa malam-malam ada anak yang menangis sangat keras.Spontan,suster itu mengetuk pintu rumah.Sekali..dua kali..hingga berkali-kal,baru yang punya rumah ke luar.Singkat cerita,si ibu menceritakan duduk perkaranya bahwa ia tidak ingin di ganggu oleh siapapun dan hal apapun ketika dia sedang berdoa Rosario.Sang Suster tersenyum dan berkata:"Ibu,janganlah kita menjadi kaku karena doa.Bila ibu sedang berdoa Rosario dan saat itu anak menangis,atau ada tamu yang berkunjung,tinggalkan dulu Rosario nya,nanti di lanjutkan kembali.Karena saat tamu itu datang atau anak ibu yang menangis berarti Kristus butuh bantuan ibu."
Sudahkah kita mengedepankan kasih dari pada peraturan?
marilah berdoa :Yesus, terima kasih untuk belas kasih-Mu, ajarilah aku untuk taat kepada-Mu. Amin.
Tuhan memberkati
"Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.Aku berkata: aku tidak akan melihat TUHAN lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak akan melihat seorangpun lagi di antara penduduk dunia.Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; TUHAN memutus nyawaku dari benang hidup. Dari siang sampai malam Engkau membiarkan aku begitu saja,Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!" (Yes 38:10.11.12abcd.16; R:17b)
sumber :ziarah batin 2010
Sta. Perawan Maria dr Gunung Karmel;
St. Reinildis
Bacaan I : Yes 38:1-6.21-22.7-8
Mazmur : Yes 38:10.11.12abcd.16; R:17b
Bacaan Injil : Mat 12:1-8
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
(Mat 12:1-8)
"Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: ”Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: ”Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”(Mat 12:1-8)
Saudara-saudari dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Ada ungkapan yang mengatakan :"peraturan di buat untuk kita langgar".Cukup nakal juga ungkapan ini di dengar di telinga kita.Namun itulah yang sering terjadi.Lihat saja,para pengendara sepeda motor sering melawan arus lalu lintas (biar irit bensin,dan kalau berputar jalan terlalu jauh),di dalam gereja dilarang buang sampah(tapi masih buang sampah,dengan alasan kalau keluar gereja tidak mungkin sebab misa masih berlangsung),pasangan anda melarang selingkuh (tapi tetap di lakukan,dengan alasan pacar sudah tidak perhatian lagi),dll.
Namun,apakah perbuatan yang dilakukan oleh para murid Yesus dalam warta gembira hari ini,sama dengan contoh yang saya jelaskan di atas?Jawabnya tentu tidak sama.Bahkan Yesus membenarkan kelakuan para murid-Nya ketika orang-orang Farisi mengkritik mereka karena memetik bulir gandum dan memakannya padahal itu adalah hari sabat.Hari dimana orang berhenti bekerja.
Yesus bahkan balik mengkritik sikap orang-orang Farisi itu.Karena mereka hanya menekankan soal ketaatan pada Taurat,lalu memaksakan pelaksanaannya,tetapi mereka melalaikan semangat hukum Taurat itu sendiri.Mereka me nomerduakan manusia.Mereka tidak mengedepankan belas kasih Tuhan.
Kita bersyukur bahwa Yesus membuka mata dan budi agar kita mau datang kepada Tuhan yang berbelas kasih.Janganlah kita berkelakuan seperti orang Farisi yang hanya mementingkan peraturan sebab dapat memberi kesan Allah itu sebagai hakim yang siap menghakimi bukan Allah penuh kasih setia dan penuh belas kasih.
Saudara-saudari terkasih,
Di kisahkan ada seorang ibu yang senang sekali berdoa Rosario.Kemana-mana selalu membawa rosario di sakunya.Ibu ini juga aktif sebagai anggota Legio Maria di gerejanya.Semua umat kagum akan kecintaannya pada Bunda Maria melalui Rosario yang dia panjatkan.
Suatu saat,ketika sedang berdoa Rosario di kamar,anaknya yang berumur 10 tahun menangis.dan di rumah itu sedang tidak ada seorangpun kecuali dia dan anaknya.Makin lama tangis sang anak makin keras.Tapi si Ibu,terus saja berdoa Rosario.
Kebetulan,tidak jauh dari situ ada seorang suster yang sedang lewat,dan heran,kenapa malam-malam ada anak yang menangis sangat keras.Spontan,suster itu mengetuk pintu rumah.Sekali..dua kali..hingga berkali-kal,baru yang punya rumah ke luar.Singkat cerita,si ibu menceritakan duduk perkaranya bahwa ia tidak ingin di ganggu oleh siapapun dan hal apapun ketika dia sedang berdoa Rosario.Sang Suster tersenyum dan berkata:"Ibu,janganlah kita menjadi kaku karena doa.Bila ibu sedang berdoa Rosario dan saat itu anak menangis,atau ada tamu yang berkunjung,tinggalkan dulu Rosario nya,nanti di lanjutkan kembali.Karena saat tamu itu datang atau anak ibu yang menangis berarti Kristus butuh bantuan ibu."
Sudahkah kita mengedepankan kasih dari pada peraturan?
marilah berdoa :Yesus, terima kasih untuk belas kasih-Mu, ajarilah aku untuk taat kepada-Mu. Amin.
Tuhan memberkati
"Aku ini berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.Aku berkata: aku tidak akan melihat TUHAN lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak akan melihat seorangpun lagi di antara penduduk dunia.Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; TUHAN memutus nyawaku dari benang hidup. Dari siang sampai malam Engkau membiarkan aku begitu saja,Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!" (Yes 38:10.11.12abcd.16; R:17b)
sumber :ziarah batin 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar